Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2020, 16:23 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bersepeda kini menjadi olahraga yang tengah digandrungi oleh banyak orang, termasuk kelompok yang mungkin sebelumnya tidak rutin bersepeda. Namun, betapa pun asyiknya bersepeda, bukan berarti olahraga ini tanpa risiko.

Riset menunjukkan bahwa 14-33 persen pesepeda jarak jauh mengalami cedera lutut, sementara mereka yang juga menyelinginya dengan olahraga lari memiliki rasio cedera yang lebih tinggi.

Mengapa bersepeda bisa menyebabkan sakit lutut?

Nyeri lutut setelah bersepeda disebabkan oleh sejumlah faktor, tetapi kelelahan adalah pemicu yang jelas dapat memicu cedera, yang sayangnya sering diabaikan.

Selama pandemi ini banyak pesepeda yang lebih keras berlatih. Alih-alih membuat tubuh dan otot kuat, ada efek lain yang mungkin tidak Anda sadari.

Baca juga: Berapa Jumlah Kalori yang Dibakar Saat Bersepeda?

“Saat mendorong pedal sepeda, struktur lutut mengambil dan mentransmisikan kekuatan dari otot. Semakin keras kita menekan pedal, semakin banyak kekuatan yang dibutuhkan oleh struktur itu."

Demikian dijelaskan oleh fisioterapis di Dublin 7, Mark Sexton, seperti dilansir runnersworld.com.

Oleh karena itu, pesepeda pemula yang kakinya belum terlatih harus lebih berhati-hati.

Sexton menambahkan, jika kita tiba-tiba bersepeda lebih lama atau lebih sering daripada biasanya, ini bisa membuat jaringan lunak dan sendi pada lutut kaget dan mengalami peradangan.

Setting sepeda yang kurang tepat juga bisa menimbulkan sakit. Tidak hanya membuat aktivitas gowes menjadi tidak nyaman, posisi sadel sepeda yang salah juga memberikan tekanan lebih pada tempurung lutut sehingga meningkatkan risiko cedera.

Baca juga: Perlengkapan yang Wajib Dimiliki Pesepeda, Sudahkah Kamu Punya?

Mencegah sakit lutut saat bersepeda

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:

1.Hindari kenaikan intensitas dan durasi bersepeda secara drastis

Fisioterapis senior dan praktisi privat dari Kildare, Francis Harrigan, menyarankan kenaikan intensitas dan durasi maksimal 10 persen per minggu.

Ilustrasi orang bersepeda.ANTARA FOTO/Suwandy Ilustrasi orang bersepeda.

2. Melakukan olahraga sebelum dan sesudah bersepeda

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com