Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiap Detik Laku 5 Produk, Kisah Jatuh Bangun di Balik Sukses Wardah

Kompas.com - 14/07/2020, 10:52 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Siapa yang tidak mengenal brand kosmetik Wardah, atau lini lainnya, Make Over, dan Emina?

Bagi pecinta make up, merek tersebut sudah menjadi brand lokal yang sangat diperhitungkan.

Apalagi, produk-produk tersebut begitu mudah ditemukan di tengah masyarakat. Mulai dari toko-toko di pasar hingga mall besar.

Data PT Paragon Technology and Innovation -perusahaan yang memproduksi ketiga brand itu, mengungkap, grup ini berkembang 16 kali lipat sejak 2010.

Bahkan dalam data tersebut diklaim, rata-rata lima produk terjual per satu detik.

Baca juga: Wardah Luncurkan Pencerah Kulit dengan Kandungan Ekstrak Bunga Edelweis

Hal ini membuat Paragon Technology and Innovation menjadi perusahaan industri kosmetik terbesar dan industri lokal terbesar di Indonesia dengan 12.000 pegawai.

“Pencapaian tersebut diperoleh dengan kerja keras. Perusahaan Wardah ini juga jatuh bangun sebelum ada di posisi sekarang.”

Begitu kata Pendiri PT Paragon Technology and Innovation, Nurhayati Subakat dalam webinar Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), belum lama ini.

Nurhayati mengatakan, sejak awal tak ada dalam pikirannya untuk menjadi pengusaha kosmetika.

Lulus dengan predikat terbaik dari Farmasi ITB dan Apoteker ITB, ia ingin menjadi dosen.

“Ibu saya suka bilang, jadi dosen buka apotek. Entah kenapa saya tidak diterima jadi dosen, padahal lulusan terbaik,” tutur Nurhayati.

Ia kemudian bekerja di perusahaan kosmetika multinasional selama lima tahun, sebelum kemudian mundur karena ingin fokus kepada tiga anaknya.

Tahun 1985, ia memutuskan untuk mendirikan PT Pusaka Mandiri Ibu dengan produk sendiri.

Berbekal pengalaman dan bidang keahliannya, ia membuat make up dengan kualitas mirip dengan produk multinasional di mana dia bekerja dulu.

Baca juga: Kesuksesan Wardah Diharap Dorong Kosmetik Halal RI Tembus Pasar Global

Menariknya, dia bisa menjual kerasi itu dengan harga lebih murah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com