Beberapa penyakit juga dapat menjadi penyebab kaki pecah-pecah, seperti diabetes, hipotiroidisme, ataupun kurang gizi. Penyakit yang menyebabkan malabsorpsi pencernaan, seperti penyakit Crohn atau celiac, juga dapat mengakibatkan kaki pecah-pecah.
Penggunaan produk kosmetik
Saat ini, banyak sekali produk perawatan kaki yang beredar di pasaran. Namun, produk yang tidak tepat justru dapat mengikis kelembapan kulit sehingga menaikkan risiko kulit kaki pecah-pecah.
Baca juga: Selalu di Rumah, Mengapa Tumit Sering Pecah-pecah?
Cara menyembuhkan kulit pecah-pecah tergantung dari penyebabnya. Namun, secara garis besar, mengoleskan krim pelembap secara rutin sebanyak 2-3 kali sehari adalah cara paling efektif untuk mengembalikan kelembapan dan elastisitas kulit.
Beberapa pelembap mengandung bahan perontok kulit mati (keratolitik). Beberapa lainnya mengandung zat penahan kandungan air di dalam kulit, seperti urea, asam salisilat, asam alfa-hidroksida, dan saccharide isomerate.
Sebelum mengoleskan krim pelembap ini, kamu juga bisa menggosokkan kulit kaki yang kering dengan batu khusus agar kulit kering berjatuhan. Jika kaki pecah-pecah terasa nyeri, kamu bisa membebatnya dengan perban untuk mempercepat penyembuhan.
Jika perawatan ini tidak juga membuahkan hasil dalam satu minggu, atau jika penyebab kaki pecah-pecah adalah penyakit bawaan, kamu mungkin harus mengunjungi dokter.
Kaki kering dan pecah-pecah juga rawan menjadi semakin parah saat musim kemarau. Oleh karena itu, kamu sebaiknya melakukan berbagai langkah pencegahan, seperti:
Kulit kaki pecah-pecah bisa dicegah dan diatasi dengan menggunakan pelembap. Namun, jika penyebabnya adalah masalah medis tertentu, sebaiknya tidak menunda untuk melakukan pemeriksaan ke dokter.
Baca juga: 4 Langkah Mengatasi Tumit Pecah-pecah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.