KOMPAS.com - Banyak orang menganggap sakit Gerd adalah maag, atau sebaliknya. Padahal keduanya tidak sama walau dua-duanya merupakan gangguan lambung.
Ketika merasakan gejala mual, muntah, dan nyeri pada lambung, biasanya orang menganggapnya sebagai maag atau gastritis. Padahal, gangguan lambung ada bermacam-macam.
Apa itu Gerd dan Maag?
Gastroesophageal Reflux Disease (Gerd) adalah suatu kondisi naiknya asam lambung ke kerongkongan. Hal ini disebabkan akibat katup di sistem pencernaan yang tidak berfungsi optimal.
Seseorang dapat dinyatakan menderita Gerd bila terjadi kenaikan asam lambung ringan sekitar dua kali seminggu atau setidaknya sekali dalam seminggu.
Berbeda dengan Gerd, maag atau dalam istilah medisnya disebut gastritis, terjadi ketika lapisan pelindung yang ada di lambung meradang atau membengkak. Peradangan ini biasanya terjadi akibat infeksi bakteri yang menyebabkan sebagian besar luka di lambung.
Jika kamu merasakan nyeri di ulu hati, bisa saja kamu mengalami salah satu gangguan lambung, seperti Gerd, maag, maupun masalah pencernaan lainnya. Namun tak jarang, Gerd dan maag terjadi di saat bersamaan.
Baca juga: Bagi Penderita GERD Waspadai 6 Ciri Asam Lambung Naik
Gerd dan Maag dapat dibedakan dari beberapa faktor berikut:
1. Anatomi
Secara anatomi, maag berhubungan dengan iritasi yang terjadi pada dinding lambung sedangkan Gerd dipicu oleh terganggunya fungsi suatu otot di kerongkongan yang dinamakan sfingter esofagus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.