Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2020, 13:56 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Pada Gerd, kondisi ini disebabkan saat seseorang memiliki hiatus hernia, yaitu adanya bagian lambung yang menonjol masuk ke esofagus. Atau jika seseorang memiliki sfingter esofagus yang pendek (panjangnya kurang dari 3 cm) kerap menjadi penyebab Gerd.

Selain itu, faktor-faktor berikut juga dapat memicu terjadinya iritasi pada sfingter, di antaranya:

  • Makanan, seperti cokelat, makanan berlemak, pedas, buah atau jus yang dengan keasaman yang tinggi
  • Minuman, seperti kopi dan soda
  • Rokok
  • Alkohol
  • Obat-obatan golongan tertentu seperti antikolinergik, beta-adrenergik, nitrat, calcium-channel blocker
  • Hormon

Baca juga: Makanan Penyebab Asam Lambung yang Harus Dihindari

3. Gejala

Perbedaan Gerd dan maag juga dapat dilihat dari gejalanya. Gastritis tidak menyebabkan gejala yang jelas pada semua orang. Namun, gangguan pada sistem pencernaan umumnya menjadi gejala maag yang paling sering, seperti:

  • Mual
  • Muntah
  • Perasaan begah di perut bagian atas, terutama setelah makan
  • Gangguan pencernaan
  • Sakit perut dan perut kembung
  • Kehilangan selera makan
  • Muntah darah atau muntah berwarna hitam seperti biji kopi
  • Tinja berwarna hitam

Sementara itu, tanda dan gejala umum Gerd muncul dalam bentuk yang berbeda dari maag, di antaranya adalah:

  • Sensasi terbakar di dada (heartburn), biasanya setelah makan yang mungkin memburuk di malam hari
  • Sakit dada
  • Kesulitan menelan
  • Makanan atau cairan asam naik ke kerongkongan (regurgitasi)
  • Sensasi seperti ada benjolan atau yang mengganjal di tenggorokan

Jika kamu memiliki refluks asam malam hari, kamu mungkin juga mengalami:

  • Batuk kronis
  • Radang tenggorokan
  • Sesak napas seperti asma
  • Tidur terganggu

Baca juga: Memahami Perbedaan Heartburn, Refluks Asam Lambung, dan GERD

4. Pengobatan

Pengobatan maag dan Gerd memiliki prinsip yang berbeda. Pada gastritis, pengobatan yang diberikan tergantung penyebabnya, sedangkan pada Gerd berfokus pada peningkatan fungsi sfingter esofagus.

Pengobatan untuk mengatasi maag atau gastritis meliputi:

  • Jika gastritis disebabkan oleh konsumsi obat anti inflamasi non-steroid atau alkohol, maka sebaiknya hentikan penggunaannya
  • Obat antibiotik kerap diberikan jika maag disebabkan oleh bakteri H. pylori. Antibiotik yang diberikan dapat berupa kombinasi dari klaritromisin dan amoksisilin atau metronidazole
  • Obat yang menghambat produksi asam dan meningkatkan proses penyembuhan, seperti omeprazole, lansoprazole, rabeprazole, esomeprazole, dexlansoprazole, dan pantoprazole
  • Obat-obatan untuk mengurangi produksi asam, seperti obat penghambat asam yang meliputi ranitidine, famotidine, cimetidine, dan nizatidine
  • Antasida yang bisa menetralkan asam lambung

Pengobatan untuk mengatasi Gerd meliputi:

  • Penghambat pompa proton (PPI), yaitu obat golongan penekan sekresi (produksi) asam yang kuat dengan masa terapi lama. Setelah berhasil, dapat dilanjutkan dengan terapi pemeliharaan dengan menggunakan dosis yang lebih rendah seperti antagonis reseptor H2, prokinetik, atau bahkan antasida.
  • Antasida, sebagai penetral (buffer) terhadap asam klorida (HCl) sehingga dapat memperkuat tekanan sfingter esofagus bagian bawah
  • Obat-obatan prokinetik
  • Operasi

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Asam Lambung: Tanpa Obat, Hanya Perlu Niat!

Pencegahan Gerd dan maag

Baik Gerd maupun maag keduanya dapat dicegah dengan memelihara pola hidup sehat dengan menerapkan beberapa hal berikut:

  • Hindari mengonsumsi jangka panjang dari zat-zat yang dapat mengiritasi perut. Contohnya, makanan yang dapat meningkatkan keasaman lambung, makanan berlemak, makanan yang memengaruhi peristaltik seperti kol dan brokoli, obat-obatan OAINS (aspirin, ibuprofen) maupun alkohol
  • Makan dengan tertib, jangan makan dalam porsi besar dan terburu-buru, serta hindari berbaring setelah makan
  • Hindari merokok
  • Menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan

Dengan mengenali perbedaan Gerd dan maag, kita dapat memilih pengobatan yang paling tepat jika hal tersebut terjadi pada kita.

Selalu waspadai tanda-tanda terjadinya gejala yang membahayakan dari maag maupun Gerd. Jika kamu mengalami nyeri ulu hati yang menyebar ke bagian lain di tubuh hingga terasa sesak nafas, segera periksakan ke dokter terdekat.

Baca juga: Kenali Beragam Ciri Penyakit Maag dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com