KOMPAS.com - Risiko kesehatan dari konsumsi lemak jenuh telah membuat banyak orang mengganti minyak goreng dengan minyak sayur saat memasak.
Kanola, kedelai, bunga matahari, dan minyak jagung menawarkan lemak tak jenuh dan disebut sebagai pilihan yang lebih sehat.
Namun, satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Advances in Nutrition menyebutkan, minyak sayur juga bisa bermasalah bagi kesehatan kita.
Para peneliti menulis, konsumsi harian minyak sayur, terutama jika dipanaskan sampai suhu tinggi untuk menggoreng makanan, akan menciptakan proses kimia berbahaya yang disebut oksidasi dalam asam lemak omega-6.
Oksidasi akan memperparah tingkat peradangan dalam tubuh kita, terlebih jika tubuh mengonsumsi lebih banyak minyak sayur.
Peneliti menyebut, proses ini bisa memainkan peran penting dalam terjadinya penyakit seperti Alzheimer.
Ini bukan pertama kalinya minyak omega-6 dengan efek oksidasi diteliti.
Sejumlah studi telah mengaitkan jenis asam lemak omega-6 dengan peradangan dan risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, rheumatoid arthritis, dan kondisi lain yang dipicu peradangan.
Namun, Kara Hoerr, M.S., R.D, ahli diet yang berbasis di Wisconsin, AS, mengatakan bahwa menghindari asam lemak omega-6 bukan merupakan solusi.
Faktanya, asam lemak omega-6 diperlukan untuk mengatur fungsi otak, kesehatan tulang, dan metabolisme kita. Jadi masalahnya sebenarnya terkait jumlah lemak omega-6 yang terkandung dalam diet kita.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.