Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/07/2020, 15:00 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com—Ketika kamu tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, mengunyah suplemen vitamin mungkin bisa menjadi solusi. Tetapi jangan salah mengira, meskipun rasanya enak dan manis, vitamin kunyah (gummy vitamin) bukanlah permen dan tak boleh berlebihan.

Vitamin dalam bentuk gummy sengaja dibuat agar mengonsumsi vitamin menjadi hal yang menyenangkan, khususnya untuk anak-anak. Menelan vitamin ini juga lebih gampang ketimbang pil atau tablet.

Menurut ahli gizi Malina Linkas Malkani, juru bicara media untuk Academy of Nutrition and Dietetics, orang yang umumnya mengasup makanan bergizi seimbang tidak perlu mengonsumsi multivitamin harian.

Selain itu, mengonsumsi suplemen vitamin lebih dari jumlah nutrisi tertentu yang direkomendasikan setiap hari bisa berbahaya. Salah satunya keracunan.

Vitamin yang perlu dikhawatirkan adalah jenis yang larut dalam lemak: Vitamin A, D, E, dan K.  Vitamin ini sedikit lebih susah dicerna dan diserap, rubuh sehingga nutrisi ini dapat menumpuk di organ dan jaringan tubuh, jelas ahli diet terdaftar Ali Webster, PhD.

Baca juga: Perhatikan, Tanda-tanda Tubuh Kekurangan Vitamin D

"Konsumsi dosis tinggi nutrisi ini dalam jangka waktu yang singkat dapat menyebabkan masalah yang berkisar dari sakit perut hingga rawat inap karena keracunan vitamin," kata Webster yang juga direktur asosiasi komunikasi nutrisi untuk International Food Information Council Foundation.

Vitamin D dosis tinggi yang diasup setiap hari dapat menyebabkan penumpukan kalsium dalam darah serta memicu gejala mual, muntah, dan kelemahan.

Kelebihan vitamin A dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan rambut rontok, tulang keropos, dan kerusakan hati.

Tetap pada dosis aman yang dianjurkan

Efek samping negatif ini hanya terjadi ketika kamu mengonsumsi terlalu banyak vitamin kunyah atau suplemen vitamin biasa.

Sebagian besar multivitamin memiliki kurang dari 100 persen kebutuhan harian untuk mineral dan vitamin yang larut dalam lemak, menurut Webster.

Baca juga: Asupan Vitamin D Dosis Tinggi Tak Terbukti Dapat Obati Covid-19

 

Jadi, jika kamu mengikuti dosis yang dianjurkan, seharusnya tidak akan menjadi masalah dikonsumsi tiap hari.

Jika kamu perlu mengonsumsi vitamin, cari merek terstandar dan mendapat ijin Badan POM, ini menandakan produk telah diuji untuk kemurnian, kekuatan, keamanan, dan kualitas.

Bukan permen

Untuk anak-anak, jauhkan kebiasaan makan gummy seperti makan permen.

"Vitamin kunyah bukan pengganti permen yang sehat, dan makan terlalu banyak dapat memiliki efek negatif pada kesehatan," kata Webster.

"Juga, vitamin gummy bukan untuk menebus kebiasaan makan yang tidak sehat,” lanjutnya,

Fokus pada mendapatkan nutrisi melalui makanan seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan produk susu, saran Webster.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com