Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Gangguan Pencernaan yang Kerap Dialami Orang Indonesia

Kompas.com - 20/07/2020, 13:59 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Kamu tentu pernah sakit perut. Memang sakit perut bukan hal yang asing di Indonesia. Tapi ternyata ada berbagai jenis penyebab sakit perut. Namun masalah kesehatan ini biasanya memiliki gejala serupa, sehingga sulit dikenali.

Mengetahui ragam penyakit pencernaan yang umum terjadi bisa membantu kita untuk mengidentifikasi kondisi yang dialami dengan lebih mudah.

Gangguan pencernaan dapat disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari infeksi, konsumsi obat-obatan, hingga faktor genetik.

Sejumlah penyakit sistem pencernaan yang tergolong umum di Indonesia meliputi:

Diare

Diare adalah kondisi meningkatnya frekuensi buang air besar (BAB) yang disertai dengan tesktur feses yang encer. Gejala lainnya meliputi kram perut, kembung, mual, hingga adanya darah di tinja.

Penyebab gangguan sistem pencernaan ini sangat beragam. Mulai dari konsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri atau parasit, efek samping obat (seperti antibiotik), hingga prosedur medis (misalnya operasi para area perut).

Baca juga: Penanganan Pertama untuk Mengatasi Diare

Maag (gastritis)

Maag atau gastritis adalah peradangan pada dinding lambung. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri (seperti Helicobacter pylori) atau efek samping dari konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (seperti aspirin).

Gejala gangguan sistem pencernaan ini biasa meliputi nyeri perut, mual, muntah, perut kembung, hingga sering bersendawa.

Baca juga: Sama-sama Penyakit Lambung, Ini Beda Gerd dan Maag

Sembelit

Sembelit adalah kondisi di mana seseorang buang air besar kurang dari tiga kali per minggu dengan tekstur feses yang keras.

Penyakit pencernaan yang juga disebut konstipasi ini bisa terkadi karena banyak hal. Mulai dari gaya hidup (seperti kurang minum air dan makan makanan berserat) hingga pengaruh obat-obatan (seperti antasida ataupun obat antiinflamasi nonsteroid).

Baca juga: Benarkah Stres Bisa Sebabkan Perut Sembelit?

GERD (gastroesophageal reflux disease)

GERD adalah naiknya asam dari lambung naik ke esofagus (kerongkongan). Gangguan sistem pencernaan ini terjadi akibat katup antara esofagus dan lambung tidak bisa menutup dengan baik (longgar).

Kondisi GERD bisa menyebabkan asam dari lambung memicu iritasi pada esofagus. Saat GERD kambuh, penderita dapat mengalami sensasi panas di dada (heartburn), nyeri dada, mual, muntah, kesulitan menelan, suara menjadi parau, dan batuk.

Baca juga: Bagi Penderita GERD Waspadai 6 Ciri Asam Lambung Naik

Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana sistem pencernaan tidak dapat mencerna sejenis gula dalam susu (laktosa). Kondisi ini lebih umum terjadi pada bayi yang lahir prematur, orang dengan gangguan pada usus kecil.

Bila kamu mengidap intoleransi laktosa dan minum susu, kamu dapat mengalami sejumlah gejala yang berupa diare, mual, kram perut, dan kembung. Keluhan ini umumnya terjadi pada 30 menit setelah konsumsi susu.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Intoleransi Laktosa Tetap Minum Susu?

Batu empedu

Batu empedu adalah tumpukan material keras yang terbentuk di kantong empedu. Kantong berukuran kecil dan berbentuk mirip buah pir ini berfungsi melepaskan empedu untuk fungsi pencernaan.

Batu empedu bisa terbentuk karena cairan empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan limbah sisa metabolisme. Gangguan pencernaan ini juga bisa terjadi bila pelepasan empedu terhambat.

Adanya batu dalam kantung empedu dapat menyebabkan nyeri hebat pada perut bagian kanan atas. Namun kondisi ini bisa diatasi dengan pemberian obat-obatan hingga langkah operasi.

Ambeien

Ambeien adalah peradangan pada pembuluh darah di akhir saluran cerna (area anus). Kondisi ini juga disebut wasir atau hemoroid.

Penyebab gangguan sistem pencernaan meliputi sembelit kronis, diare, kebiasaan mengejan terlalu keras saat BAB, dan kurangnya serat dalam menu makan harian.

Ambeien bisa ditandai dengan adanya darah saat BAB, proses BAB terasa nyeri, dan gatal pada area dubur atau anus. Penyakit pencernaan ini dapat diatasi dengan menjalani pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan kaya serat.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Ambeien

Tukak lambung

Tukak lambung adalah luka lepuh (seperti luka sariawan) yang berkembang pada dinding lambung. Penyebab umumnya mirip dengan gastritis, yaitu infeks bakteri Helicobacter pylori atau efek samping dari konsumsi obat antiinflamasi non-steroid.

Gejala umum tukak lambung adalah sakit perut bagian atas dan kembung. Sementara keluhan lainnya meliputi mual, muntal, hilangnya nafsu makan, hingga warna feses yang menghitam juga bisa terjadi.

IBD

IBD atau inflammatory bowel disease adalah kondisi di mana ada luka melepuh kronis di saluran cerna, umumnya pada usus besar. Terdapat dua jenis penyakit yang digolongkan sebagai IBD, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.

IBD bisa menyebabkan penderita mengalami sakit perut, diare, feses yang disertai darah, demam, kelelahan, penurunan berat badan, hingga kekurangan gizi (malnutrisi).

Meski demikian, penyebab gangguan sistem pencernaan ini belum diketahui secara pasti. Faktor genetik hingga respons autoimun diduga sebagai pemicunya.

IBS

IBS atau irritable bowel syndrome adalah penyakit pencernaan kronis pada usus besar. Penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti.

Namun sejumlah faktor bisa memengaruhi risiko seseorang untuk mengalaminya, seperti kontraksi otot usus, peradangan, infeksi berat, hingga perubahan bakteri di usus.

IBS sering ditandai dengan nyeri atau kram perut, kembung, diare atau sembelit, dan adanya lendir pada feses. Gejala-gejala ini umumnya dipicu oleh konsumsi makanan tertentu, stres, maupun perubahan hormon.

Baca juga: 6 Cara Menjaga Kesehatan Pencernaan yang Sebaiknya Kita Ikuti

Dengan mengetahui berbagai jenis gangguan sistem pencernaan yang umum terjadi, kita diharapkan menjadi lebih waspada dalam mengenali gejala yang terjadi. Keluhan masalah saluran cerna mungkin nampak sepele, tapi bukan berarti boleh diremehkan.

Periksakan diri ke dokter apabila ada keluhan penyakit pencernaan yang tidak kunjung sembuh atau semakin parah. Dengan ini, penanganan dapat dilakukan secepatnya dan komplikasi bisa dicegah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com