Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cantik, Muda, dan Tajir, Apa Lagi yang Dicari Septrina Rams Chhetri?

Kompas.com - 20/07/2020, 16:24 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Cantik, muda, terkenal, berpendidikan, 'tajir', dan sukses, itulah kata yang kerap disandingkan pada sosok pemilik brand Jarkeen, Septrina Rams Chhetri.

Namun tidak banyak yang tahu, pencapaian perempuan 27 tahun ini adalah buah kerja kerasnya sejak kecil.

Mental pengusahanya sekarang, terbentuk sejak dia tinggal di Australia.

“Ayah dan ibuku cerai saat usiaku 12 tahun. Lalu aku ikut papah ke Australia,” ujar Septrina kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.

Baca juga: Bikin Seorang Pria Kaya Mendadak, Apa Itu Batu Tanzanite?

Di Australia, Septrina sering merasa kangen dengan ibunya di Indonesia. Rasa kangen itu hanya terobati seminggu sekali saat ia menelpon.

Sisanya, ia sering menghabiskan waktu dengan menangis. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk kerja part time sepulang sekolah demi menyibukkan diri.

“Aku hanya diberi kesempatan nelpon mama seminggu sekali. Jadi aku kerja saja, sekalian nabung buat pulang ke Indonesia. Kalau dollar kan ditukar ke rupiah kan lumayan besar ya,” tutur dia.

Segala jenis pekerjaan ia lakoni. Mulai dari babysitter, membuat kopi di restoran, hingga bekerja di farmasi.

Jam kerjanya dari pukul 15.00-19.00, setelah bersekolah antara pukul 08.00-14.00 WIB. Jika waktu gajian tiba, ia akan menyimpan semua uangnya di bawah bantal.

Baca juga: Selain Menabung, Ajari Si Kecil Cara Belanja Cerdas

Bukan hanya uang gajian yang ia simpan di bawah bantal. Sisa uang sakunya sebesar lima dollar Australia ia simpan di sana juga.

Ia mengaku, dari uang jajan itu, dia cuma membelanjakannya satu dollar untuk membeli jus.

Ia kerap memanfaatkan makanan di rumah dan menahan lapar agar sisa uangnya bisa ditabung.

"Aku kumpulin di bawah bantal sampai penuh banget,” ungkap dia.

Suatu hari, uang di bawah bantal diketahui ibu tirinya. Lalu Septrina dilaporkan ke ayahnya, dan dinilai tidak perlu diberi uang jajan.

Mendengar itu, tentu dia sedih.

Menginjak SMA, hubungannya dengan ibu tirinya kian memburuk, ditambah kerinduannya akan Indonesia, membuat keinginannya untuk kembali semakin besar.

Ia kemudian pindah ke Indonesia saat kelas III SMA.

Uang yang ia kumpulkan di Australia, ia tukarkan menjadi Rp 30 juta. Uang itu kemudian ia nikmati bersama ibunya.

“Aku beli tivi, beli keperluan yang kami (Septrina dan ibunya) enggak punya,” imbuhnya.

Di Indonesia, jiwa enterpreuner-nya terus menggebu-gebu. Ia pernah berjualan di Cisangkuy atau bekerja sebagai tenaga admin, shipper, finance, dan lain-lain.

Baca juga: Tips Agar Anak Mau Menabung

Sebagai alat transportasi ia menggunakan angkot, sebelum meningkat menjadi sepeda motor.

Dia mengaku, jika ada mobil Honda Jazz lewat, ia akan membaca shalawat sebagai doa suatu hari nanti bisa membeli mobil seperti itu.

“Pas zamannya BlackBerry, aku pakainya HP yang mirip BlackBerry karena gak mampu beli,” imbuh dia.

Beauty vlogger

Saat duduk di bangku kuliah jurusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan (Unpar), perempuan kelahiran Bandung, 6 September 1992 mulai merambah ke dunia modelling.

“Ibuku model catwalk. Jadi ada obsesi anaknya mengikuti jejak dia. Akhirnya aku jadi model model gitu. Pernah jadi bintang iklan, main FTV, dan 10 besar Putri Indonesia Jawa Barat” ucap dia.

Dari berbagai kesibukan ini, rupiah demi rupiah masuk ke rekeningnya. Lagi-lagi, karena ia terbiasa menabung sejak kecil, tak terpikir olehnya untuk hidup "hedon".

Semua proses itu ia nikmati. Seolah tak mengenal kata lelah, ia menerima endorse dari berbagai merk produk kecantikan.

Pengalamannya ini pula yang membuatnya sukses membangun brand kecantikan, Jarkeen.

Baca juga: 4 Tips Mudah Hemat Uang Saat Sudah Punya Anak

Untuk itu ia berpesan kepada pemula, untuk menikmati semua proses. Sebab jaringan yang didapatkan dari setiap pekerjaan, akan bermanfaat di masa depan. 

“Sekarang aku punya tiga perusahaan dan empat brand di bidang fashion dan skincare. Ke depan akan ada usaha kuliner, tapi tidak langsung dipegang aku,” kata dia.

Septrina bersyukur dengan buah dari kerja kerasnya saat ini.

Berbagai keinginannya di masa lalu, sedikit demi sedikit terwujud. Bahkan jauh lebih baik dari yang ia idamkan dulu.

Berbagai persoalan termasuk jatuh bangunnya perusahaan, ia hadapi dengan tenang. 

“Pernah ada yang syirik. Pernah juga sampai berurusan dengan polisi. Tapi alhamdulillah, semua terselesaikan dengan baik,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com