Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memposting Selfie di Instagram Membuat Lebih Bahagia?

Kompas.com, 20 Juli 2020, 20:55 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Hypebeast

KOMPAS.com -  Kamu mungkin termasuk orang yang gemar memposting foto-foto di Instagram, termasuk foto selfie. Bagaimana perasaanmu setelah mengunggah foto diri itu?

Menurut sebuah studi, orang yang secara aktif berbagi foto selfienya di Instagram mungkin memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi dengan kehidupannya.

Studi yang diterbitkan di Human Behavior dan Emerging Technologies itu berjudul, “Berbagi foto Instagram dan hubungannya dengan penghargaan sosial dan kebahagiaan” oleh Julie Maclean, Yeslam Al-Saggaf, dan Rachel Hogg.

Studi ini menghubungkan kebahagiaan seseorang yang mendapatkan "penerimaan sosial" langsung dalam bentuk like dan komentar positif pada unggahan foto selfie.

"Teknologi media sosial telah menjadi faktor yang mempengaruhi psikologis emosi manusia, seperti kebahagiaan. Penelitian sebelumnya telah mengungkap berbagai temuan terkait hubungan antara penggunaan (Situs Jejaring Sosial) dan rasa senang," ujar Julie Maclean dan kolega.

Baca juga: Kenali Kepribadian Seseorang dari Cara Berdandan sampai Foto Selfie

Studi ini mengumpulkan 373 hasil survei yang diiklankan di beberapa platform media sosial, di mana para peneliti mencatat informasi mengenai kebahagiaan yang didefinisikan dari seberapa besar seseorang percaya bahwa mereka bahagia dengan hidup mereka.

Survei ini diikuti para pengguna yang secara aktif berbagi di Instagram, diantaranya, 22,6% respons dari pria, 77,1% dari wanita, dengan satu orang menolak memberikan informasi gender, dan sekitar 73% responden berusia di bawah 25 tahun (selaras dengan demografi pengguna Instagram) .

Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara selfie yang dibagikan dan kebahagiaan.

Sangat menarik untuk dicatat bahwa lebih banyak like dan komentar memang menunjukkan lebih banyak kebahagiaan, sementara komentar negatif dan lebih sedikit suka tidak memengaruhi kebahagiaan.

Julie Maclean, Yeslam Al-Saggaf, dan Rachel Hogg mengakui beberapa keterbatasan dalam studi mereka, termasuk pengecualian berbagi video dan self-reporting atau laporan langsung.

Meski demikian, studi ini bisa dibilang masuk akal mengingat orang-orang yang sering selfie dan berani mengunggahnya ke media sosial, sebenarnya menunjukkan bahwa mereka merasa cukup percaya diri dengan dirinya.

Baca juga: Remaja Hobi Selfie, Kapan Perlu Dikhawatirkan?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau