Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Merek yang Akan Bertahan di Industri Fesyen Pasca Pandemi?

Kompas.com - 20/07/2020, 21:46 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Pernyataan bangkrut merek pakaian AS Brooks Brothers baru-baru ini membuat dunia fesyen tersentak.

Brooks Brothers, yang dikenal pernah membuatkan setelan untuk 41 dari 45 Presiden AS mengalami krisis keuangan akibat pandemi Covid-19.

Krisis diperparah karena ada pergeseran tren busana kerja dari pakaian resmi menjadi lebih kasual, seperti dilaporkan The Sydney Morning Herald.

Tahun 2020 memang merupakan masa-masa yang sulit bagi industri fesyen. Label seperti Seafolly, G Star RAW, True Religion, dan Bardot, juga memilih opsi voluntary administration.

Voluntary administration adalah proses di mana perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan atau bangkrut dipegang oleh pihak independen yang dapat memberi solusi terbaik untuk pemilik bisnis dan kreditor.

Di saat pandemi terus memperburuk ekonomi global, mayoritas konsumen tidak ingin menghabiskan uang mereka untuk membeli pakaian baru.

Pandemi juga menyebabkan berbagai peragaan busana dibatalkan, rilis musiman ditunda, rantai pasokan terganggu, dan toko-toko fisik terpaksa ditutup, serta mengubah kebiasaan konsumen.

Orang sepertinya jauh lebih tertarik untuk membeli masker wajah daripada celana denim.

Baca juga: Dampak Covid-19 pada Industri Barang Mewah hingga Dua Tahun Mendatang

Faktanya, sebagian merek sudah terpuruk sebelum pandemi. Tren mode adalah siklus yang selalu berubah, dan semakin banyak konsumen beralih ke belanja online. Sayangnya banyak merek masih memakai cara lama untuk menjangkau konsumen.

Di saat orang-orang merasa nyaman berbelanja secara online, banyak merek masih merasa perlu memberi inovasi berbasis pengalaman di toko fisik mereka, seperti dilaporkan VendHQ.

Namun metode bisnis yang menawarkan produk dan layanan kepada konsumen secara langsung dinilai tidak cocok, karena mayoritas brand tidak menyediakan pengalaman belanja yang berbeda, dan Covid-19 semakin mengurungkan niat orang untuk berbelanja di toko.

Jadi, merek fesyen mana yang bisa bertahan menghadapi pandemi pada tahun 2020?

"Bisnis dan merek pakaian resmi atau formal cenderung lebih terdampak. Orang-orang bekerja dari rumah, dan tidak banyak upacara pernikahan diadakan, sehingga kebutuhan pakaian resmi juga berkurang," kata penata gaya dan ahli busana pria Jeff Lack.

Sebaliknya, merek yang menawarkan item harian namun berkualitas dan bisa kita pakai di rumah akan memperoleh keuntungan, kata Lack.

Baca juga: Bagaimana Bisnis Nike di China Bisa Bertahan di Tengah Wabah Corona?

Merek dengan metode penjualan direct to consumer seperti Everlane, Allbirds, Oliver Cabell dan Thursday Boots masih bisa berkembang dengan baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com