Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/07/2020, 11:55 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber menshealth

Dalam sebuah penelitian, tikus gemuk yang diberi pola makan tinggi lemak kehilangan sejumlah besar lemak tubuh ketika asam asetat ditambahkan ke makanan mereka.

Baca juga: 6 Cara Ampuh Menghilangkan Lemak Paha

Asam asetat dalam cuka sari apel dapat bermanfaat dengan cara lain, karena menekan nafsu makan, kata Johnston.

Cuka sari apel telah terbukti paling efektif bila dipasangkan dengan diet yang penuh makanan bertepung, karena asam memperlambat pencernaan pati.

Hal ini berpotensi membantu diet, karena sistem pencernaan yang lambat membuat kita merasa kenyang lebih lama.

Ada pula beberapa bukti yang menunjukkan bahwa minum cuka sari apel sebelum mengonsumsi makan bertepung membuat gula darah kita stabil dan cenderung tidak menginginkan camilan manis.

4. Apakah cuka sari apel bisa bantu turunkan berat badan?

Johnston mengatakan, cuka sari apel layak dicoba, asalkan kita tidak mencari hasil instan.

"Cuka sari apel bukanlah peluru ajaib untuk menurunkan berat badan. Saya telah melihat penurunan berat badan yang sangat sederhana dalam studi saya setelah 12 minggu," ujarnya kepada Washington Post.

Baca juga: Teh Detoks Ampuh Turunkan Berat Badan, Mitos atau Fakta?

Jika kita mengonsumsi makanan utuh dengan kandungan pati tinggi, seperti kentang atau nasi, kita dapat mencoba membuat cuka sari apel sebagai asupan kita.

Tidak ada dosis resmi yang direkomendasikan, karena penelitian tentang penggunaan cuka sari apel terbatas.

Namun, Johnston menyarankan kita untuk mengonsumsi satu hingga dua sendok makan cuka sari apel dengan 230 ml air sebelum makan.

Hindari menambahkan dosis melebihi dua sendok makan, karena cuka sari apel mengandung asam asetat. Dosis yang berlebihan dapat menyebabkan kerongkongan terbakar atau mengikis enamel gigi.

Selain itu, ada banyak peringatan di situs kesehatan tentang cuka sari apel yang tidak dipasteurisasi dan masih mengandung bakteri dan ragi yang terbentuk selama proses fermentasi.

Di saat sebagian besar merek menyaring bakteri dan ragi dari cuka sari apel, sejumlah merek membiarkannya karena mereka yakin bakteri dan ragi dapat meningkatkan manfaat kesehatan. Namun, tidak ada penelitian yang mendukung gagasan ini.

Baca juga: Makan Apel dengan Kulitnya atau Dikupas, Mana yang Lebih Sehat?

5. Jenis cuka sari apel terbaik

Halaman:
Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com