KOMPAS.com— Orangtua mungkin sering menghadapi kejadian di mana anak mereka yang masih balita suka berteriak tanpa alasan.
Ini mungkin terasa agak mengganggu, apalagi jika terus berulang.
Namun, tahukah bahwa ternyata menjerit adalah cara yang digunakan oleh balita untuk mengekspresikan perasaan mereka.
Dia mungkin berteriak ketika melihat hewan peliharaan atau mainan favoritnya.
Dia juga bisa berteriak saat mendengar suara tawa ibu atau ayah, atau sedang sibuk menikmati suara jeritannya sendiri.
Baca juga: Balita Kylie Jenner Tenteng Tas LV Seharga Rp 17 Juta
Si kecil mungkin tidak hanya berteriak ketika bersemangat; jeritan bisa datang ketika dia marah atau mungkin pula kesakitan.
Jadi, sebagai orangtua, sangat penting untuk memahami alasan di balik semua jeritan memekakkan telinga itu. ketimbang terburu-buru merasa terganggu.
Menurut Elaine Weitzman, ahli patologi ragam bahasa, balita hanya tahu beberapa kata sehingga mereka berkomunikasi menggunakan upaya lain, salah satunya berteriak.
Meskipun banyak balita bisa berteriak hanya untuk bersenang-senang dan untuk menghibur diri mereka sendiri, jeritan itu kerap tidak diterima dengan baik oleh orang dewasa.
Beberapa mungkin merasa khawatir, atau ada pula yang merasa kesal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.