Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita Suka Menjerit Tanpa Alasan? Ini Tips untuk Mengatasinya

Kompas.com - Diperbarui 19/09/2022, 07:19 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Asia One

KOMPAS.com - Mengasuh dan merawat bayi di bawah lima tahun memang penuh cerita dan pengalaman tersendiri.

Salah satunya adalah ketika tak sedikit orangtua yang mendapati buah hati mereka kerap menjerit tanpa alasan.

Tentu saja, pada suatu titik kebiasaan ini akan terasa mengganggu, apalagi jika peristiwa itu terjadi berulang dan tak pandang tempat.

Bisa dibayangkan bukan -misalnya, ketika orangtua membawa anak ke dalam ruang ibadah di gereja. Balita yang berteriak tanpa alasan di tengah keheningan ibadah tentu sangat menarik perhatian.

Baca juga: Anak Balita Mulai Suka Dandan, Wajarkah?

Namun di balik masalah itu, bisa jadi belum banyak orangtua yang menyadari bahwa menjerit adalah cara yang digunakan oleh balita untuk mengekspresikan perasaan mereka.

Dia mungkin berteriak ketika melihat hewan peliharaan atau mainan favoritnya.

Dia juga bisa berteriak saat mendengar suara tawa ibu atau ayah, atau sedang sibuk menikmati suara jeritannya sendiri.

Si kecil mungkin tidak hanya berteriak ketika bersemangat; jeritan bisa datang ketika dia marah atau mungkin pula kesakitan.

Jadi, sebagai orangtua, sangat penting untuk memahami alasan di balik semua jeritan memekakkan telinga itu. ketimbang terburu-buru merasa terganggu.

Menurut Elaine Weitzman, ahli patologi ragam bahasa, balita hanya tahu beberapa kata sehingga mereka berkomunikasi menggunakan upaya lain, salah satunya berteriak.

Meskipun banyak balita bisa berteriak hanya untuk bersenang-senang dan untuk menghibur diri mereka sendiri, jeritan itu kerap tidak diterima dengan baik oleh orang dewasa.

Baca juga: 4 Trik supaya Balita Mau Buang Air Besar di Pispot

Beberapa mungkin merasa khawatir, atau ada pula yang merasa kesal.

Kuncinya adalah mencari tahu alasan di balik jeritan dan melihat apa yang dapat dilakukan orangtua untuk mengatasinya.

Balita menjerit karena beberapa alasan. Mari kita jelajahi beberapa alasan dan cara untuk menghadapinya:

1. Jeritan sukacita

Di saat vokal yang keras bercampur dengan senyum dan tawa mungkin mengkhawatirkan bagi beberapa orangtua, dokter anak mengatakan bahwa itu normal.

Baca juga: Cara Mudah Mengajarkan Matematika dan Bahasa Inggris pada Balita

Tidak apa-apa membiarkan anak berteriak di dalam rumah atau di taman.

Kekhawatiran muncul ketika jeritan kegembiraan itu dibiarkan di ruang publik seperti rumah sakit, perpustakaan, tempat-tempat keagamaan, atau pusat perbelanjaan.

Apa yang harus dilakukan?

Gendong si kecil dan tepuk punggungnya dengan lembut. Berdasarkan lingkungan sekitar, beri tahu dia apakah boleh atau tidak berteriak.

Misalnya, jika semua berada di taman, katakan padanya bahwa tidak apa-apa untuk berteriak.

Halaman:
Sumber Asia One


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com