BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan AMD

Siapkah Anda jika WFH Diterapkan Selamanya?

Kompas.com - 21/07/2020, 16:18 WIB
Anissa DW,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Istilah work from home (WFH) atau bekerja dari rumah sebenarnya bukan hal baru bagi pekerja. Namun, istilah ini kembali eksis karena banyak perusahaan yang menerapkannya untuk mencegah penularan virus Covid-19.

Meskipun awalnya banyak perusahaan ragu menerapkan WFH karena khawatir produktivitas menurun, WFH kini telah menjadi cara kerja baru di era new normal.

Menurut Chief of Transparency Officer dari TransparentBusiness, perusahaan penyedia aplikasi manajemen tenaga kerja jarak jauh yang berbasis di New York, Moe Vela, banyak perusahaan merasa lega karena penurunan produktivitas tidak terjadi. Sebaliknya, tingkat produktivitas justru meningkat dan pergantian karyawan menurun.

“Perusahaan memiliki tenaga kerja yang lebih sehat dengan tingkat ketidakhadiran lebih sedikit. Dapat menarik dan mempertahankan talenta terbaik karena inilah yang diinginkan oleh kaum milenial,” kata Vela, seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (21/4/2020).

Baca juga: Akankah Work from Home Jadi Tren Setelah Pandemi Covid-19 Berakhir?

Sementara itu, riset yang dirilis Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sabtu (16/5/2020) mengungkapkan, sebanyak 78 persen karyawan mengaku tetap bisa produktif, meski bekerja dari rumah. Penelitian ini pun memprediksi kebijakan WFH akan terus diberlakukan dalam jangka panjang, terutama selama pandemi Covid-19 belum berakhir.

Diterapkan perusahaan global

Karena dampak positif itu, beberapa perusahaan besar pun mulai mempertimbangkan untuk mengizinkan para pegawainya untuk bekerja dari rumah untuk jangka panjang, bahkan setelah pandemi virus corona berakhir.

Perusahaan yang cukup awal mengizinkan pekerjanya untuk melanjutkan pola kerja dari rumah adalah Twitter. Sejak Mei lalu, Twitter bakal mengizinkan karyawannya kerja dari rumah “selamanya” apabila mereka menginginkannya.

Menurut Twitter, pengalaman kerja dari rumah beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa kebijakan tersebut bisa diterapkan dalam jangka panjang.

"Jika pekerja kami berada dalam posisi dan situasi yang memungkinkan untuk bekerja dari rumah dan mereka menginginkan hal itu berlanjut untuk selamanya, kami akan izinkan hal itu terjadi,” jelas Vice President Twitter Jennifer Christie, dikutip dari Kompas.com, Rabu (13/5/2020).

Baca juga: Setelah Corona, Twitter Bakal Izinkan Karyawannya untuk Terus Bekerja dari Rumah

Baru-baru ini, kebijakan yang sama juga diambil perusahaan teknologi asal Jepang, Fujitsu. Melalui program Work Life Shift, karyawan Fujitsu akan diizinkan bekerja pada jam-jam yang fleksibel, bekerja dari rumah atau dari mana pun yang memungkinkan menjadi sebuah kenormalan baru.

Bagi pekerja, kebijakan WFH permanen bisa menjadi kabar baik. Akan tetapi, perubahan pola kerja secara menyeluruh tersebut kemungkinan besar akan berpengaruh pada hal-hal lain.

Karena itulah, sebelum memutuskan bekerja dari rumah “selamanya”, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut ulasannya yang dirangkum dari cnbc.com, Rabu (27/5/2020).

Pastikan benar-benar ingin bekerja dari rumah

Selama bekerja dari rumah beberapa bulan terakhir, mungkin Anda merasa nyaman dan ingin pola kerja itu tetap berlanjut untuk jangka panjang.

Namun, yang perlu dicatat, menjalankan WFH dalam jangka panjang tentu akan berbeda dengan WFH selama kurang lebih 3 bulan kemarin. Pasalnya, kondisi yang melatarbelakangi WFH kemarin cukup ekstrem dan tidak bisa dijadikan dasar penilaian untuk kondisi di masa depan.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui lebih dulu lingkungan kerja seperti apa yang paling nyaman dilakukan dalam jangka panjang.

Kemudian, bandingkan tingkat produktivitas kerja Anda selama bekerja dari kantor dan bekerja dari rumah. Jangan lupakan faktor interaksi dan koneksi sosial yang bisa didapatkan ketika berada di tempat kerja.

Diskusikan dengan penghuni rumah

Bagi Anda yang tinggal bersama keluarga atau kerabat dalam satu rumah, pola kerja WFH dapat membawa tantangan tersendiri, terutama dalam hal gaya bekerja.

Ilustrasi laptop dengan AMD Ryzen 4000 Series Mobile ProcessorDok. AMD Indonesia Ilustrasi laptop dengan AMD Ryzen 4000 Series Mobile Processor

Misalnya, Anda baru bisa fokus dan berkonsentrasi jika bekerja di lingkungan yang kondusif dan tidak berisik. Sementara, pasangan Anda suka menyetel musik untuk menemaninya bekerja sepanjang hari. Jika tidak diatasi, perbedaan gaya bekerja tersebut bisa menimbulkan konflik di kemudian hari.

Karena itulah, sebelum memutuskan WFH, cobalah berdiskusi dengan penghuni rumah lain terkait jadwal kerja serta rutinitas yang biasa dilakukan setiap orang. Buatlah penyesuaian yang menguntungkan bagi semua pihak.

Selain itu, antisipasi juga kemungkinan yang terjadi jika salah satu penghuni rumah kembali bekerja di kantor. Bagaimana soal pembagian tugas rumah tangga atau mengurus anak? Pun hal-hal lain yang dapat terjadi di masa depan.

Siapkan peralatan yang dibutuhkan

Di awal penerapan WFH, banyak pekerja yang hanya menggunakan peralatan kantor seadanya karena menganggap WFH hanya dilakukan untuk beberapa minggu.

Akan tetapi, ketika WFH dilakukan untuk jangka panjang, peralatan kantor seadanya tentu tidak cukup. Apalagi bagi pekerja yang membutuhkan laptop dengan performa tinggi, seperti visual designer atau video editor.

Oleh sebab itu, ketika menentukan laptop yang akan digunakan untuk WFH permanen, sebaiknya memilih gawai dengan prosesor mumpuni.

Prosesor merupakan salah satu komponen vital karena menjadi otak yang menentukan kinerja sebuah laptop. Pasalnya, setiap data yang akan diproses selalu melewati prosesor dahulu, baru kemudian diteruskan ke komponen lain.

Prosesor juga bertugas mengintegrasikan kerja keseluruhan komponen internal, seperti RAM, hard disk, dan sebagainya. Selain itu, prosesor juga dapat mendukung kebutuhan spesifik, seperti proses render video, aktivitas multimedia, hingga pengalaman bermain game tanpa lag.

Jadi, semakin kuat prosesor yang digunakan, semakin tinggi pula performa yang dihasilkan.

Salah satu prosesor yang dapat memberikan performa terbaik adalah prosesor AMD Ryzen 4000 Series Mobile Processor. Prosesor ini merupakan lini prosesor (CPU) laptop terbaru dari AMD dan menjadi prosesor laptop pertama berteknologi fabrikasi 7nm (nanometer) yang bertenaga hingga 8 Core 16 Thread.

Teknologi 7nm itu mampu memberikan performa tinggi dengan peningkatan efisiensi tenaga sehingga konsumsi daya baterai lebih rendah dibandingkan generasi pendahulunya.

Ada dua jenis prosesor yang ditawarkan AMD Ryzen 4000 Series, yakni seri U dan seri H. Seri U menjadi prosesor yang diciptakan khusus untuk segmen laptop ultrathin.

Pilihan varian Seri U prosesor AMD Ryzen 4000 SeriesDok. AMD Indonesia Pilihan varian Seri U prosesor AMD Ryzen 4000 Series

Seri U tersebut memiliki 3 pilihan varian, yakni AMD Ryzen 3 4300U, AMD Ryzen 5 4500U/4600U, dan AMD Ryzen 7 4800U/4700 U. Semua varian prosesor seri U ini memiliki thermal design power (TDP) sebesar 15 watt yang cocok untuk laptop ramping, tapi tetap menawarkan performa lebih tangguh melalui jumlah core yang lebih banyak.

Sementara itu, seri H diciptakan untuk laptop gaming. Dengan arsitektur 7nm, seri AMD Ryzen 4000 H series ini mendukung penampilan laptop gaming nan ringan dan tipis. Namun, tetap memberikan performa tinggi selayaknya PC desktop.

Seri H juga hadir dalam 3 pilihan varian, yakni AMD Ryzen 5 4600H, AMD Ryzen 7 4800H, dan AMD Ryzen 9 4900H yang memiliki TDP sekitar 35 watt.

Pilihan varian Seri H prosesor AMD Ryzen 4000 SeriesDok. AMD Indonesia Pilihan varian Seri H prosesor AMD Ryzen 4000 Series

Tidak berhenti di situ, AMD Ryzen 4000 Series pun hadir dengan dukungan Radeon Graphics yang memiliki performa setara kartu grafis diskret. Kolaborasi dua teknologi ini membuat berbagai kegiatan grafis, mulai dari multimedia, editing, hingga gaming, dapat berjalan dengan lancar dan lebih baik lagi.

Dengan seluruh keunggulan tersebut, pengguna dapat merasakan pengalaman menggunakan laptop yang #BeneranCepat dan melakukan segala aktivitas komputasi tanpa hambatan.

Performa prosesor AMD Ryzen 4000 series itu bisa ditemukan pada laptop merek Acer, Asus, HP, Lenovo, dan MSI. Laptop-laptop ini pun hadir dengan berbagai pilihan kategori, mulai dari laptop mainstream, ultrathin, hingga laptop gaming yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Untuk informasi dan spesifikasi lebih lanjut seputar prosesor AMD Ryzen 4000 Series Mobile Processor, bisa Anda dapatkan di tautan berikut ini.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com