Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2020, 10:46 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun kita tentu telah menemukan banyak tips dan trik untuk menjadi bugar dan sehat. Termasuk untuk menurunkan berat badan.

Mulai dari jangan makan makanan tertentu, berolahraga dengan cara tertentu, atau berhenti makan makanan berlemak, -misalnya.

Daftar semacam ini tentu tak akan ada habisnya, terutama ketika menyempit tentang apa yang harus dan jangan dilakukan terkait upaya itu. 

Baca juga: Jennifer Aniston Pilih Diet Puasa untuk Tetap Langsing

Pemahaman umum yang selama ini dikenal adalah, demi mendapatkan penurunan berat badan yang optimal, maka kita harus memadukan diet yang sehat dengan gaya hidup aktif.

Jelas, tidak ada solusi "satu atap' atau pun pilihan instant untuk hal itu.

Namun, penelitian yang terbaru membuktikan bahwa kunci utama dalam menurunkan berat badan mungkin tidak terletak pada diet tertentu.

Sebab kesuksesan ada pada cara kita memoderasi dan mempertahankan diet tersebut, dengan pembatasan waktu makan menjadi hal yang benar-benar penting.

Sebuah penelitian yang digagas oleh para peneliti di University of Chicago, Illinois, Amerika Serikat mengungkap, mengikuti diet ketat waktu dapat menjadi pendekatan yang baik untuk menurunkan berat badan dan tetap sehat.

Hasil yang sama telah dipublikasikan dalam laporan 'Cell Metabolism'.

Untuk hal yang sama, peserta yang terlibat dalam penelitian ini mempraktikkan dua versi puasa intermiten.

Satu dengan waktu makan empat jam sehari, dan yang lainnya memiliki waktu makan enam jam sehari.

Batch pertama diminta untuk makan hanya antara pukul 13.00-15.00. Sementara yang lain diizinkan untuk makan antara jam 13.00-19.00.

Peserta diizinkan untuk makan segala sesuatu di jam makan tanpa batasan, dan hanya air, atau minuman nol kalori pada jam non-makan.

Baca juga: Diet Puasa dan Ikuti Olahraga di Instagram, Wanita Ini Turun 45kg

Pola ini harus dijaga konstan demi menjaga berat badan, tanpa harus melakukan diet, atau bahkan terlibat dalam aktivitas fisik apa pun.

Para peserta diminta untuk mengikuti diet selama total 10 minggu.

Faktor-faktor yang berkaitan dengan manajemen berat badan, seperti tekanan darah, LDL dan kolesterol HDL, resistensi insulin, serta kadar stres dipantau dalam penelitian ini.

Dari sana terlihat bahwa diet puasa semacam ini dapat membuat perubahan dalam kesehatan peserta.

Tidak hanya terjadi penurunan asupan kalori harian hingga 500 kalori, tetapi juga penurunan hingga tiga persen dari berat badan selama diet --tanpa aktivitas fisik atau olahraga tambahan.

Terlihat ada perbedaan yang cukup besar pada mereka yang mengikuti pola diet puasa empat jam dibandingkan responden dengan diet puasa enam jam.

Diet puasa

Membatasi jam makan dan tidak makan di sisa hari adalah fitur utama puasa intermiten.

Pola ini dikenal tak hanya memberi dampak penurunan berat badan, tapi juga manfaat kesehatan lainnya.

Ada dampak positif seperti, meningkatkan sensitivitas glukosa, koordinasi motorik, siklus tidur, mengurangi lemak hati, meningkatkan metabolisme, kesehatan otak, hingga dalam jangka panjang, mengurangi risiko penyakit jantung kronis.

Dengan puasa yang terputus-putus dan rencana makan yang dibatasi waktu, maka pola ini otomatis bakal menurunkan konsumsi kalori.

Baca juga: Wajib Tahu, Manfaat dan Efek Negatif Diet Puasa

Pada gilirannya, pola ini bakal mendatangkan dampak kehilangan lemak lebih cepat, dengan cara yang lebih aman.

Pengamatan dalam penelitian ini menyoroti dasar-dasar rencana penurunan berat badan dengan rencana diet-moderat yang baik, daripada benar-benar melewatkan kelompok makanan tertentu atau mengikuti model diet lainnya.

Dapat juga disimpulkan, mengikuti variasi diet seperti itu bisa menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang ingin mengikutinya secara teratur, atau menemukan alternatif pola diet. 

Di sisi lain, diet puasa dan rencana makan terbatas waktu akan lebih mudah diikuti dan membantu tubuh mencapai autofag (membersihkan racun) lebih cepat.

Namun penting diingat, kita harus mengikutinya dengan cara yang benar agar tidak kehilangan nutrisi, menguras tubuh, atau akhirnya menambah berat badan sebagai gantinya:

Jadi penting untuk memerhatikan kebutuhan tubuh sebelum memulai sesuatu yang intens. Lalu, hidrasi dan keseimbangan elektrolit juga harus dijaga setiap saat.

Selanjutnya, setiap kekurangan atau masalah medis tidak boleh diabaikan. Meski bebas, tetaplah perhatikan makanan yang disantap, dan ingat untuk selalu memoderasi diet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com