KOMPAS.com - Olahraga memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk membantu menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan stroke.
Namun, berolahraga di daerah dengan polusi udara tinggi dapat memiliki efek negatif pada kesehatan kita, seperti peningkatan risiko serangan jantung dan stroke, menurut Mayo Clinic.
Lalu, apa jadinya jika kita termasuk salah satu dari 91 persen orang yang tinggal di daerah yang tidak memenuhi pedoman kualitas udara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)?
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Circulation menemukan, olahraga teratur, bahkan di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi, tetap dapat mengurangi risiko terkena tekanan darah tinggi.
Baca juga: Udara Buruk karena Polusi, Amankah Lari Pakai Masker?
Para peneliti memantau kesehatan lebih dari 140.000 orang yang tinggal di Taiwan tanpa tekanan darah tinggi. Data latihan mereka diukur dalam metabolic equivalents (METs), atau energi yang harus dikeluarkan dari satu aktivitas selama rata-rata lima tahun.
Peneliti menemukan, mereka yang paling aktif berolahraga memiliki risiko lebih rendah terkena tekanan darah tinggi.
Level aktivitas masing-masing peserta dimasukkan ke kategori sesuai metabolic equivalents yang dilaporkan.
Kategori itu antara lain tidak aktif atau 0 MET (setara kondisi duduk tenang), sedang atau 0-8,75 MET (berjalan sekitar 12 menit atau kurang), dan tinggi atau > 8,75 MET (berjalan lebih cepat selama lebih dari 12 menit).
Baca juga: Polusi Udara dan Penyakit Jantung Tingkatkan Risiko Demensia
Kemudian, mereka yang berolahraga dalam intensitas sedang memiliki risiko hipertensi 4 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak berolahraga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.