Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahraga di Daerah Polusi, Bagaimana Dampaknya Bagi Kesehatan?

Kompas.com - Diperbarui 11/08/2023, 10:09 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Olahraga memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk membantu menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan stroke.

Namun, berolahraga di daerah dengan polusi udara tinggi dapat memiliki efek negatif pada kesehatan kita, seperti peningkatan risiko serangan jantung dan stroke, menurut Mayo Clinic.

Lalu, apa jadinya jika kita termasuk salah satu dari 91 persen orang yang tinggal di daerah yang tidak memenuhi pedoman kualitas udara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)?

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Circulation menemukan, olahraga teratur, bahkan di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi, tetap dapat mengurangi risiko terkena tekanan darah tinggi.

Baca juga: Udara Buruk karena Polusi, Amankah Lari Pakai Masker?

Para peneliti memantau kesehatan lebih dari 140.000 orang yang tinggal di Taiwan tanpa tekanan darah tinggi. Data latihan mereka diukur dalam metabolic equivalents (METs), atau energi yang harus dikeluarkan dari satu aktivitas selama rata-rata lima tahun.

Peneliti menemukan, mereka yang paling aktif berolahraga memiliki risiko lebih rendah terkena tekanan darah tinggi.

Level aktivitas masing-masing peserta dimasukkan ke kategori sesuai metabolic equivalents yang dilaporkan.

Kategori itu antara lain tidak aktif atau 0 MET (setara kondisi duduk tenang), sedang atau 0-8,75 MET (berjalan sekitar 12 menit atau kurang), dan tinggi atau > 8,75 MET (berjalan lebih cepat selama lebih dari 12 menit).

Baca juga: Polusi Udara dan Penyakit Jantung Tingkatkan Risiko Demensia

Ilustrasi pesepeda menggunakan masker di Jakartashutterstock Ilustrasi pesepeda menggunakan masker di Jakarta
Studi ini menemukan, setiap kenaikan tingkat polusi udara dikaitkan dengan risiko hipertensi 38 persen lebih tinggi, sedangkan peningkatan aktivitas olahraga menurunkan risiko tekanan darah tinggi sebanyak 6 persen.

Kemudian, mereka yang berolahraga dalam intensitas sedang memiliki risiko hipertensi 4 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak berolahraga.

Mereka yang berolahraga dengan intensitas tinggi memiliki risiko hipertensi 13 persen lebih rendah daripada yang tidak berolahraga.

Ini menunjukkan, olahraga tetap memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan jantung, meskipun berisiko terkena polusi udara.

Baca juga: Jangan Olahraga di Luar Ruangan Saat Polusi Udara Tinggi

"Berdasarkan hasil, kita dapat mengatakan, jika orang dalam kelompok tidak aktif meningkatkan aktivitas fisik mereka ke tingkat sedang, risiko hipertensi pada mereka 6 persen lebih rendah."

Begitu kata penulis studi Xiang Qian Lao, Ph.D., associate professor di Jockey Club School of Public Health and Primary Care di The Chinese University of Hong Kong, Shatin, Hong Kong, kepada Runner's World.

"Jika orang-orang dapat meningkatkan aktivitas fisik mereka dari tingkat sedang ke tingkat tinggi, kita akan melihat risiko hipertensi 6 persen lebih rendah."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com