Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Tren Busana Muslim, dari 'Polosan' ke 'Tie Dye'

Kompas.com - 22/07/2020, 13:28 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tampil cantik dengan aurat tertutup tentunya menjadi keinginan banyak wanita muslim di dunia, tak terkecuali Indonesia.

Maka tak heran jika peluang tersebut ditangkap banyak desainer untuk menciptakan atau mengikuti tren busana muslim yang kian berkembang.

“Trennya ready to wear 'polosan',” ujar Founder Kamnco, Erwin, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/7/2020).

Baca juga: Lebaran 2020, Busana Muslim Sederhana Jadi Primadona

Baju ready to wear polos menjadi tren busana muslim. Dipadupadankan dengan warna pastel dan sedikit hiasan pada pakaian membuat penampilan terlihat stylish. Dok KAMNCO Baju ready to wear polos menjadi tren busana muslim. Dipadupadankan dengan warna pastel dan sedikit hiasan pada pakaian membuat penampilan terlihat stylish.
Erwin menjelaskan, warna yang dipakai didominasi pastel. Warna ini selalu menjadi incaran karena cocok untuk semua warna kulit.

Warna itu pun banyak disukai wanita berbagai usia, dari remaja hingga dewasa.

Untuk mempercantik penampilan, baju polosan itu diberi tambahan sejumlah ornamen.

“Kalau saya main di lipatan, 'rimpel', renda, taburan mutiara, dan lainnya,” tutur Erwin.

Dengan sentuhan lipatan, gamis look 2 in 1 pun akan terlihat berbeda dan lebih cantik. Begitu pun dengan taburan mutiara, akan membuat busana lebih mewah.

Agar baju bisa digunakan dalam kegiatan sehari-hari, jumlah hiasan mutiara yang disematkan harus diperhatikan agar tidak berlebihan.

Baca juga: Memperkenalkan Busana Muslim Syari ke Dunia

Jadi busana tetap terlihat cantik, elegan, trendi, dan bisa digunakan di acara kasual ataupun resmi.

Dalam beberapa bulan ke depan, Erwin memperkirakan, tren busana muslim ini akan bergeser ke arah tie dye.

Tie dye adalah teknik mewarnai kain dengan cara mengikat sebelum dilakukan pencelupan. Di Indonesia, teknik ini dikenal dengan nama jumputan.

Teknik pewarnaan kain ini terkenal di Jepang sejak zaman Nara atau sekitar 552-794 sebelum masehi.

Di Amerika Serikat, tie dye populer di tahun 1969 pada era hippie, dan kini kembali booming.

Penggunaan teknik ini membuat warna dan corak kain lebih beragam. Pola garis pada desain pun berbeda di setiap kainnya.

Baca juga: Bergaya dengan Busana Muslim Basic Ala Citra Kirana

“Kami lagi proses, ada bahan denim, kaus, rayon, menggunakan teknik tie dye. Sekarang banyak desainer larinya ke tie dye. Ini akan jadi tren,” tutur dia.

Potensi bisnis

Erwin mengungkapkan, potensi bisnis busana muslim tergolong besar, karena mayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam.

Itulah mengapa, bisnis Kamnco yang berdiri sejak 2012 terus berkembang. Dalam delapan tahun, Kamnco kini memiliki lima brand busana muslim.

Kelima brand itu yakni Le Najwa, forTWO, Zarma, Airinyulinda, dan MLC. Produk-produk tersebut dipasarkan secara online, termasuk di marketplace.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com