Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2020, 19:24 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rutin berolahraga memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Lebih jauh, sebuah penelitian yang dipublikasikan di The BMJ menemukan bahwa kombinasi olahraga aerobik dan latihan kekuatan dalam jumlah tertentu dapat menurunkan risiko kematian karena penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan bawah kronis, penyakit Alzheimer, hingga diabetes, hingga 40 persen.

Lalu, seberapa sering kita perlu berolahraga?

Baca juga: Olahraga Lari Bisa Turunkan Risiko Kanker dan Kematian Dini

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan 150 menit olahraga intensitas ringan-moderat atau 75 menit olahraga intensitas berat per minggu.

Disarankan pula melakukan latihan penguatan otot setidaknya dua kali dalam seminggu.

Namun sebuah penelitian yang diterbitkan di The BMJ menunjukkan, bahwa angka tersebut sudah cukup untuk membantu kita hidup lebih lama.

Jika menggabungkan keduanya secara rutin, maka hasilnya mungkin akan lebih baik.

Tim peneliti internasional melihat data dari National Health Interview Survey, terhadap sebuah studi selama 17 tahun dengan hampir setengah juta peserta dewasa di Amerika Serikat.

Mereka mengumpulkan data tentang berbagai penanda dan perilaku kesehatan, termasuk aktivitas aerobik dan penguatan otot.

Para peneliti membandingkan perilaku tersebut dengan kematian karena delapan penyebab spesifik, termasuk penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit saluran pernapasan bawah kronis, kecelakaan, cedera, penyakit Alzheimer, dan diabetes.

Baca juga: Kenali, Olahraga yang Baik demi Imunitas Tubuh di Masa Pandemi

Ditemukan, olahraga aerobik dan latihan kekuatan secara teratur menurunkan 40 persen risiko kematian akibat delapan penyebab tersebut selama masa studi.

Sementara, pada orang yang hanya melakukan olahraga aerobik, hanya menurunkan 29 persen dan 11 persen bagi mereka yang hanya melakukan latihan kekuatan.

Namun, ini adalah penelitian observasional, sehingga para peneliti tidak bisa menyimpulkan bahwa olahraga adalah penyebab umur panjang.

Meski begitu, ukuran sampel yang besar membuat hasil penelitian ini menjadi cukup kuat dan temuan di sini menunjukkan pentingnya latihan silang (olahraga aerobik dan latihan kekuatan) sebagai cara untuk menjaga kesehatan selain kinerja atletik.

"Otot beradaptasi dengan cara yang berbeda untuk latihan yang berbeda, dan itu berdampak pada kesehatan metabolisme."

Demikian diungkapkan oleh asisten profesor teknik terintegrasi di University of San Diego, Mark Chapman, Ph.D., kepada Runner's World.

Baca juga: 5 Alasan Olahraga Pilates Baik untuk Kesehatan Pria

Dia tidak terlibat dalam penelitian ini, tetapi telah melakukan penelitian dengan melihat bagaimana jenis olahraga memengaruhi fungsi metabolisme.

Metabolisme sendiri merupakan komponen utama dalam penyakit seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular.

Studi dalam Sports Medicine mencatat, bahwa pelatihan silang dinilai mampu menurunkan risiko kelelahan saat latihan dan kelelahan psikologis.

Pada intinya, sekadar memenuhi rekomendasi aktivitas olahraga ternyata penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Adapun latihan otot yang perlu dilakukan tidak harus yang terlalu berat. Cukup lakukan gerakan seperti lunges, squat, push up, dan sit up secara rutin sudah memberi manfaat positif bagi kesehatan.

Baca juga: Rajin Olahraga sejak Muda, Ini Manfaat yang Diperoleh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com