Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2020, 22:08 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Penularan Covid-19 di beberapa negara tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda menurun. Di Indonesia, jumlah penderita bahkan semakin banyak dengan jumlah kematian yang meningkat.

Di saat bersamaan, kita juga mendengar kabar baik soal vaksin yang bisa segera dicoba. Perkembangan vaksin corona saat ini memang menjadi hal yang paling dinanti.

Pasalnya, vaksin adalah cara paling efektif yang bisa menghentikan pandemi Covid-19 yang hingga saat ini sudah menginfeksi belasan juta jiwa di seluruh dunia.

Ratusan kelompok peneliti saat ini terus melakukan pengembangan vaksin dan ada beberapa kabar gembira yang bisa dibagikan soal perkembangannya.

Setelah perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Moderna, mengumumkan bahwa uji klinis tahap II sudah dilalui dan membuahkan hasil memuaskan, kini giliran Sinovac, perusahaan farmasi asal Tiongkok, dan Astra Zeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford, juga mengumumkan kabar serupa.

Sinovac sendiri telah bekerja sama dengan beberapa negara, yaitu Bangladesh, Brazil, dan Indonesia untuk melakukan uji coba klinis tahap III. Di Indonesia, perusahaan farmasi asal Indonesia, PT. Bio Farma dan tim peneliti dari Universitas Padjajaran lah yang akan melakukan uji coba.

Tiga kandidat vaksin corona yang dianggap menjanjikan

Bisa dibilang, ada tiga kandidat vaksin corona yang menjanjikan, yaitu vaksin asal Amerika Serikat, Inggris, dan Tiongkok.

Vaksin-vaksin tersebut sudah melewati uji klinis tahap II dan beberapa ada yang sudah mulai melakukan uji coba klinis tahap III.

Uji coba klinis tahap III adalah tahap uji coba terakhir sebelum akhirnya sampai pada tahap perizinan. Berikut ini perkembangan terbaru dari masing-masing kandidat.

1. Vaksin dari Sinovac

Vaksin Covid-19 dari perusahaan asal Tiongkok, Sinovac, saat ini tengah diuji coba klinis tahap III di beberapa negara, termasuk Indonesia. Uji coba di Indonesia sendiri rencananya akan dimulai pada bulan Agustus mendatang.

PT. Bio Farma, bekerja sama dengan Universitas Padjajaran tengah mempersiapkan uji coba yang akan berlangsung selama enam bulan.

Jika uji coba berjalan lancar dan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bisa didapatkan, maka vaksin kemungkinan bisa diproduksi masal pada kuartal pertama tahun 2021 mendatang. Bio Farma mengungangkapkan memiliki kapasitas produksi maksimal hingga 250 juta dosis.

Vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac ini dibuat menggunakan whole-virus vaccine. Artinya, vaksin tersebut mengandung SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, yang dilemahkan atau dibuat menjadi tidak aktif.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com