Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Mendaki Dua Kali Tinggi Gunung Everest dengan Sepeda

Kompas.com - 23/07/2020, 14:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Velo News

Ide gila mendaki dengan sepeda

Dia mendapat ide untuk melakukan perjalanan gila itu dari Peter Stetina, pria yang mengadakan tantangan pendakian selama akhir pekan sebagai penggalangan dana untuk High Fives Foundation, sebuah kelompok yang membantu para atlet yang menderita cedera akibat bencana.

Stetina meminta para pesepeda untuk naik ke gunung berapi Hawaii Mauna Kea secara vertikal.

Patterson melihatnya sebagai peluang untuk memecahkan rekor dunia.

"Kupikir itu terlihat keren dan temanku Blake mengatakan, aku harus pergi mencoba memecahkan rekor 24 jam itu. Kupikir aku bisa karena memiliki motivasi dan waktu," kata Patterson.

Baca juga: Perhatikan, Cara Membakar Kalori Saat Mendaki Gunung

Seperti pembalap di seluruh dunia, ia memandang tantangan solo seperti Everesting dan FKT (Fastest Known Time/rekor kecepatan) sebagai cara untuk memperbaiki keadaannya karena menderita sakit.

Patterson bisa dikatakan seorang pembalap berbakat di masa depan, karena telah mencatat sejumlah prestasi. Ia bahkan pernah bermain sepak bola sebelum terjun ke arena balap sepeda.

Untuk menyelesaikan beberapa tantangan Everesting, Patterson memilih bukit pendek dan sangat curam yang berdekatan dengan Country Club San Luis Obispo, yang disebut Alta Mira Road.

Jalan itu menanjak 300 kaki (sekitar 91,4 meter) secara vertikal selama sekitar setengah kilometer dan rata-rata tanjakan 15 persen.

Meski jalannya panjang, Patterson menganggap pemandangannya sangat bagus.

"Kupikir itu akan curam, tapi efisien karena tidak ada terlalu banyak mobil di sana," ungkapnya.

Patterson memasang gravel crankset dengan kombinasi cincin 48/32, dan memiliki 32-gigi di belakang, memberinya rasio 1 × 1 untuk pendakian paling curam.

Bahkan dengan gigi mungil, Patterson mengatakan rata-rata ia mencapai 56 rpm.

"Tiga jam terakhir adalah yang paling sulit karena saya sangat muak dengan pendakian," katanya.

Sebenarnya seringkali ia masih memiliki simpanan energi, namun terkadang ia menemui hambatan di perjalanan. Tidak hanya lalu lintas mobil, tetapi juga harus menghindari binatang-binatang hutan yang ditemuinya.

Ketika menemui jalan vertikal, ia kerap merasa lega. Namun pemandangan serta semangat yang diberikan orang-orang yang berkumpul di sepanjang jalan untuk menyambutnya, membuat rasa lelah itu tidak terlalu terasa.

"Anda tidak akan fokus pada rasa sakit atau pendakian, yang ada hanya bagaimana untuk terus maju," kata Patterson.

Baca juga: Gaya Keren J.Lo, Keliling Miami Pakai Sepeda Berdiri ElliptiGO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Velo News
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com