Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/07/2020, 22:32 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Boldsky

KOMPAS.com - Kesedihan dan depresi adalah dua kondisi yang membuat sebagian orang bingung, karena keduanya dianggap sama.

Namun faktanya tidak demikian. Ada batasan yang membedakan kesedihan dan depresi. Memahami perbedaan antara kesedihan dan depresi dapat membantu kita mengatasi keduanya dengan cara yang lebih baik.

Orang yang merasa sedih biasanya menganggap diri mereka depresi. Sedangkan orang dengan depresi, mengabaikan gejalanya dan berpikir mereka hanya mengalami kesedihan.

Baca juga: Cara Mengatasi Kesedihan Setelah Kematian Orang Terdekat

Kesedihan

Kesedihan adalah emosi atau sifat dasar manusia yang tergantung pada situasi. Misalnya, kita akan sedih saat gagal dalam ujian, seseorang yang dekat dengan kita meninggal dunia, putus cinta, kehilangan pekerjaan atau memiliki konflik di rumah.

Perasaan kecewa atau perubahan mood karena faktor-faktor di atas bisa membuat kita sedih.

Ini dapat memengaruhi kita beberapa hari, namun pada akhirnya kita kembali ke rutinitas normal.

Hampir setiap orang akan menemukan saat-saat di mana mereka sedih dan durasinya bervariasi, bisa satu menit atau satu jam, bahkan satu hari. Tetapi, mereka akan kembali ke kehidupan normal mereka.

Selain itu, emosi akan hilang ketika kita menangis atau berbicara dengan orang lain. Kesedihan memudar seiring waktu, dan tidak memicu gejala lain seperti rasa putus asa.

Namun, kesedihan yang terus-menerus bisa menjadi tanda utama depresi.

Baca juga: 9 Cara Mengatasi Kesedihan Secara Sehat

Depresi

Depresi adalah jenis penyakit mental, tidak seperti kesedihan yang merupakan emosi. Banyak orang tidak menyadari jika mereka mengalami depresi hingga perasaan itu mengalahkan mereka.

Depresi bertahan untuk jangka waktu lebih lama dan memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang.

Sebab, selain kesedihan berkepanjangan, depresi juga memiliki gejala lain seperti:

- Kurangnya motivasi

- Perubahan pola makan

- Masalah tidur

- Kesal atau gelisah

- Iritasi

- Penurunan berat badan

- Sulit mengambil keputusan

- Kehilangan rasa antusias

- Kehilangan minat

- Sakit kepala dan kelelahan ekstrem

- Perasaan tidak berharga

- Masalah konsentrasi

- Pikiran untuk bunuh diri datang terus-menerus

Depresi tidak hanya datang di saat sedih seperti kematian orang yang dicintai, krisis keuangan atau masalah hubungan. Namun, depresi bertahan pada seseorang sepanjang waktu dan di segala situasi.

Orang yang mengalami depresi sering kehilangan kendali atas perasaan dan emosi mereka. Meski telah menangis dan berbicara pada orang yang dicintai, mereka berjuang untuk kembali ke kehidupan normal mereka.

Para ahli menyebut, jika seseorang mengalami kesedihan selama lebih dari dua minggu, itu adalah tanda gangguan depresi dan ia harus segera berkonsultasi dengan ahli medis untuk pengobatan.

Sederhananya, kesedihan adalah perasaan abstrak, sementara depresi bersifat subjektif.

Kita boleh merasa sedih akan sesuatu yang kita alami, namun jangan abaikan tanda-tanda depresi. Perawatan sejak awal akan membantu kita keluar dari masalah serta meningkatkan kualitas hidup kita.

Baca juga: 6 Gaya Hidup yang Memicu Depresi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Boldsky
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com