Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Jenuh Sekolah di Rumah, Orangtua Harus Berbuat Apa?

Kompas.com - 24/07/2020, 08:55 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aktivitas belajar di rumah selama masa pandemi tak hanya memunculkan sejumlah kendala, tetapi juga menimbulkan kejenuhan pada beberapa anak.

Jika kondisi ini terjadi pada anak kita, apa yang harus dilakukan orangtua?

Psikolog Anak dan Keluarga sekaligus Prasktisi Theraplay, Astrid WEN, M. Psi mengatakan, hal pertama yang harus diperhatikan sebetulnya adalah kondisi kesehatan mental orangtua terlebih dahulu.

Baca juga: Proses Belajar Jarak Jauh di Indonesia Bermasalah, Apa Solusinya?

"Stres tinggi enggak orangtuanya? Jadi stres orangtua harus diturunkan dulu."

Demikian diungkapkan Astrid dalam webinar bertajuk "Lindungi Anak Indonesia dengan Daya Tahan Tubuh yang Optimal" bersama Kalbe, Kamis (23/7/2020).

Astrid menambahkan, stres pada orangtua bisa muncul salah satunya karena adanya tuntutan sekolah yang tidak sejalan dengan kesiapan para orangtua dalam menjadi guru atau fasilitator anak untuk belajar di rumah.

Jika target dari sekolah memang terlalu tinggi, biasanya orangtua murid lain juga mengeluhkan hal yang sama.

Ketika masalahnya sudah ditemukan, para orangtua murid bisa mengomunikasikannya pada pihak sekolah dan menjari jalan keluar agar target pembelajaran dapat disesuaikan kembali.

"Jadi ada diskuai antara sekolah dan orangtua. Sekolah juga bisa aware bahwa perlu ada edukasi, kesabaran baik dari pihak orangtua maupun sekolah untuk memfasilitasi kebutuhan belajar anak," tuturnya.

Selain tingginya ekspektasi sekolah, orangtua juga perlu menyesuaikan ekspektasinya terhadap kemampuan anak hingga di titik kesehatan mental mereka.

Bagaimana menetapkan batasannya?

Berikan target bertahap dan jangan memaksanya jika memang anak tidak nyaman.

"Misalnya 30-40 menit bisa duduk enggak ngeluh di depan komputer kalau itu menurut orangtua sudah bagus, perlu disyukuri. Tanpa melihat dulu soal-soal yang dihadirkan dikerjakan dengan selesai atau tidak," ucap Astrid.

Orangtua perlu melihat kembali titik-titik keberhasilan anak untuk menetapkan target-target selanjutnya agar sesuai dengan kondisi anak.

"Orangtua perlu peka melihat kondisi anak plus mengelola ekspektasinya terhadap keberhasilan anak di sekolah," ungkapnya.

Baca juga: Pangeran William Ungkap Sulitnya Bantu Anak Belajar di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com