Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2020, 09:10 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rheumatoid arthritis atau awam menyebutnya rematik adalah kondisi kelainan autoimun yang menyebabkan peradangan nyeri yang memengaruhi sendi dan gejala lainnya.

Ada berbagai macam perawatan untuk membantu mengurangi rasa sakit dan kekauan sendi, namun belum ada cara mengobati rheumatoid arthritis.

Pasien akan mengalami rasa nyeri atau bengkak yang menyakitkan dan sulit diprediksi dokter.

Namun berdasarkan studi terbaru teridentifikasi apa yang disebut sel PRIME di dalam aliran darah pasien sebelum pembengkakan terjadi.

"Studi ini benar-benar menarik bagi kami. Tampaknya studi ini dapat mengubah paradigma bagaimana kita mengobati rheumatoid arthritis," kata Dr. M. Elaine Husni, direktur Arthritis and Musculoskeletal Center di Cleveland Clinic.

Baca juga: Waspada, Obesitas Bisa Picu Radang Sendi Dini

Studi skala kecil dilakukan pada empat pasien rematik dengan metode pengumpulan sampel darah mereka selama satu hingga empat tahun.

Para peneliti menemukan sel PRIME pada 19 pasien tambahan yang diuji untuk melakukan validasi terhadap studi.

"Akan luar biasa jika pasien dapat mengetahui lebih dulu kapan mereka mungkin memiliki pembengkakan sehingga mereka dapat merencanakan rutinitas mereka."

"Sejauh ini, kami tidak memiliki apa pun yang dapat mengetahui kondisi nyeri atau bengkak pada pasien rheumatoid arthritis," kata Dr. Husni yang tidak terlibat dalam studi tersebut.

Para ilmuwan membekali pasien dengan finger stick (alat tes darah) untuk dibawa pulang ke rumah dan meminta mereka mengirim kembali sampel untuk analisis laboratorium, serta menyimpan catatan gejala yang mengarah ke pembengkakan.

Baca juga: 13 Cara Mengobati Rematik Secara Alami

Ilmuwan menemukan, sel-sel PRIME (mirip dengan sel yang ditemukan di tulang atau tulang rawan) mulai menumpuk di dalam aliran darah satu minggu sebelum rasa sakitnya meningkat, dan kemudian berkurang.

Dr. Husni mengatakan, ia berharap kemudahan pengumpulan sampel dapat membuat tes darah segera tersedia untuk mengetahui kemungkinan penyakit rheumatoid arthritis.

"Biasanya kita melakukan uji coba dengan obat untuk mengobati penyakit, tapi lewat finger stick (alat tes darah), kita dapat mengumpulkan tiga tetes darah per minggu dan mengirimkan sampelnya ke laboratorium," kata Dr. Husni.

"Pasien dengan rheumatoid arthritis dapat melakukan tes darah setiap minggu."

Peneliti utama Robert Darnell dari Rockefeller University dan timnya sedang melihat langkah-langkah selanjutnya, termasuk merekrut lebih banyak pasien untuk mempelajari sel PRIME lebih dekat dan apa perannya dalam mendeteksi rasa nyeri dan bengkak.

Sementara itu, Dr. Husni mengajak orang yang menderita rheumatoid arthritis untuk memahami kondisi tubuh mereka dan kemungkinan pemicu penyakit tersebut dengan memperhatikan kegiatan sehari-hari dan reaksi tubuh mereka.

Baca juga: Jika Dibiarkan, Nyeri Sendi Bisa Berujung Kecacatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com