Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pejabat Politik Mengandalkan Sepatu untuk Tampak Lebih Berkuasa

Kompas.com - 25/07/2020, 17:33 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pejabat politik yang baik tidak sekadar menghasilkan ide cemerlang atau punya basis pemilih yang kuat, melainkan juga memperhatikan penampilan mereka.

Dalam dunia politik, tampak sedikit lebih tinggi di hadapan kamera bukan perkara sederhana bagi seorang politisi.

Maka dari itu, wajar apabila politisi ingin memakai sepatu bot atau sepatu lain dengan bagian tumit ekstra agar mereka terlihat lebih tinggi.

Baca juga: Kisah Editor Fesyen Bagi-bagi Sepatu untuk Petugas Medis Covid-19

Studi sosiologis dan bukti sejarah telah menunjukkan, pria yang memiliki tubuh lebih tinggi menikmati lebih banyak kesuksesan secara sosial, karena sebagian orang cenderung mempunyai persepsi positif terhadap mereka.

"Kami menyimpulkan tinggi badan manusia berhubungan dengan dominasi interpersonal, dan mungkin berkontribusi pada hubungan positif antara tinggi badan dan status sosial."

Demikian menurut para penulis dari satu tinjauan studi yang diterbitkan pada 2015 oleh University of Groningen, Belanda.

Menurut The New York Times, satu dari dua kandidat Presiden AS yang memiliki tubuh tinggi telah memenangkan pemilihan sebanyak dua kali lipat dibandingkan kandidat dengan postur tubuh yang lebih pendek.

Setiap politisi, mulai dari Senator Florida Marco Rubio hingga Presiden Rusia Vladimir Putin jelas memanfaatkan sepatu dengan hak tinggi agar mereka tampak dominan.

Baca juga: Hidalgo, Sepatu Bot Maskulin yang Pikat Hati Jokowi...

Sulit menentukan tinggi badan seorang politisi secara pasti, karena ada perbedaan antara pernyataan resmi terkait tinggi badan mereka saat menjadi pemimpin dengan kehidupan mereka sehari-hari.

Sebagai contoh, ada spekulasi sepatu Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau telah ditinggikan saat ia berkunjung ke Gedung Putih pada 2017 lalu.

Pasalnya, Trudeau yang memiliki tinggi sekitar 187 cm tampak sejajar dengan Presiden AS Donald Trump yang tinggi badannya sekitar 190 cm.

Selain itu ada juga perdebatan mengenai tinggi badan Trump, karena media setempat Politico berhasil memperoleh salah satu lisensi mengemudi Trump yang mencatatkan tinggi badannya sekitar 187 cm.

Baca juga: Sepatu Terbaik dan Terburuk untuk Kaki Kita, Menurut Studi

Tidak heran jika politisi lain yang berpostur pendek ingin terlihat lebih tinggi dengan menerapkan cara serupa.

Contoh lain, tinggi badan Senator Florida Marco Rubio tertulis 177 cm dalam dokumen resmi, meski ia dirumorkan mempunyai tinggi badan hanya 172 cm.

Jika Marco Rubio mencalonkan diri sebagai Presiden, maka ia akan menjadi kandidat Presiden AS dengan postur tubuh terpendek setelah William McKinley, mantan Presiden AS yang menjabat pada 1897-1901. Tinggi badan McKinley dilaporkan 170 cm.

Terlepas dari tujuan utama pejabat politik untuk tampil di hadapan masyarakat, masih banyak alasan mengapa mereka mengandalkan sepatu bot dengan hak tinggi.

Baca juga: Sepatu Berukuran Raksasa Ini Memudahkan Pemakainya Menjaga Jarak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com