Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2020, 20:00 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber CNN

Respon yang melepaskan stres dari menangis didahului oleh peningkatan aktivitas sistem saraf parasimpatis (jaringan yang terhubung ke dalam simpul saraf yang dapat didistribusikan ke seluruh tubuh).

Artinya, menangis adalah kegiatan yang membantu kita rileks, kata Bylsma.

Baca juga: Ayah Menangis Itu Sah-sah Saja karena...

Air mata atau tangisan emosional memiliki susunan kimia yang unik. Konsentrasi prolaktin, mangan, serotonin, kortisol, dan adrenalin terdeteksi pada tangisan emosional, yang sebagian berperan dalam pengaturan suasana hati dan stres.

"Jika air mata emosional memiliki lebih banyak hormon-hormon tersebut daripada yang lain, itu bisa saja menjadi tanda bahwa seseorang mengalami penyebab stres emosional," tambahnya.

Menangis juga dapat bermanfaat jika diatur dalam kelompok, dan Jepang telah mempraktikkannya.

Di beberapa daerah di negara itu, ada "klub menangis" yang disebut "rui-katsu" (pencarian air mata), di mana orang-orang berpartisipasi dalam tangisan.

"Menangis dalam kelompok di mana orang-orang menerimanya dengan wajar, membuat seseorang lebih mudah melakukannya," kata Sideroff.

Menyesuaikan dengan situasi

Karena pria belajar "menjadi sekuat baja" agar terkesan jantan, mereka menghadapi stigma lebih besar terkait mengeluarkan air mata.

Pria yang bisa menahan keinginannya untuk menangis, dianggap lebih kuat, bisa mandiri, dan bisa memutuskan sesuatu tanpa emosi, kata Sideroff.

"Ini anggapan yang wajar," ujar dia.

Karenanya baik juga bila seseorang tahu kapan bisa menangis dan kapan harus menahan diri. Orangtua misalnya, boleh menahan diri dalam situasi tertentu agar anak-anak mereka tidak menjadi sedih.

Atau bila merasa perlu menangis, mereka bisa melakukannya di tempat lain, agar anak-anak tidak melihatnya.

Namun dalam kondisi di mana tangisan itu tidak berdampak buruk bagi orang lain, maka ia boleh saja mencurahkannya.

Kita butuh pertolongan, dan menangis dapat membantu

Perlu diketahui, menahan air mata bisa merugikan diri. Perasaan yang belum diproses adalah jalan untuk menjadi depresi, kata para ahli.

"Menangis adalah bentuk pelepasan yang esensial dan sangat penting untuk memproses kehilangan, ketidakpastian, serta tekanan," kata Orloff.

"Kita tidak ingin mati rasa. Kita perlu menggunakan mekanisme penyembuhan alami tubuh untuk keuntungan kita. Jadi bila perlu, menangislah."

Baca juga: Tak Ada Salahnya Sesekali Orangtua Menangis di Depan Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com