Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khasiat Omega-3, Lindungi Otak dari Polusi Udara

Kompas.com - 28/07/2020, 15:04 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Kami menemukan wanita berusia lebih tua yang tinggal di lokasi dengan tingkat partikel halus tinggi di udara luar memiliki volume otak yang lebih kecil," sebut dia.

Kesimpulan itu didapat dari hasil penelitian sebelumnya di Women's Memory Initiative Health Study.

eskipun masih belum ada kejelasan tentang bagaimana partikel halus tersebut menyebabkan kerusakan pada otak, ada beberapa teori yang bisa menjelaskan, kata Chen.

Salah satunya adalah partikel-partikel tersebut mengandung logam neurotoksik, yang dapat merusak neuron begitu mencapai otak.

Baca juga: Manfaat Herbal Rosemary untuk Kesehatan Otak

Kondisi ini mengakibatkan peradangan yang berujung pada atrofi otak (penyusutan otak yang membuat seseorang mengalami kemunduran kognitif).

Chen menambahkan, teori lain adalah sistem kekebalan tubuh bisa bereaksi terhadap partikel di paru-paru atau aliran darah, yang memicu peradangan yang memengaruhi otak.

Terakhir, ada kemungkinan mengenai hubungan antara usus dan otak.

"Para peneliti mengakui hubungan kuat antara microbiome usus dan otak."

"Penelitian pun menunjukkan partikel halus yang menuju ke usus dapat memicu peradangan sistemik yang mengakibatkan kerusakan otak," kata Chen.

Mengonsumsi ikan yang tinggi omega-3 seperti salmon, makarel, herring, tiram, sarden, dan ikan teri, dapat membantu melawan peradangan di otak.

Selain itu kandungan dalam makanan itu pun mampu membantu memperbaiki kerusakan pada materi putih otak.

Meski penelitian ini melibatkan partisipan wanita yang lebih tua, Chen percaya hasilnya bisa serupa pada populasi lain dari berbagai usia serta jenis kelamin.

"Polusi lingkungan tidak bisa dihindari di beberapa daerah," kata Chen.

"Temuan ini memberikan wawasan bermanfaat tentang bagaimana gaya hidup sehat, seperti diet sehat, dapat mengurangi efek buruk polusi udara terhadap penurunan kognitif dan neurodegenerasi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com