“Isu yang dibawa ke brand gue lebih ke lingkungan, sosial budaya, bukan hanya selling."
"Walaupun kita butuh uang, harus ada value dari brand, sehingga orang beli dengan bangga,” ucap dia.
Baca juga: Galan, Sneaker Bot dari Exodos57 untuk Segala Suasana
Tahun 2017, ia baru memacu produksi Exodos57. Lalu, di tahun 2018, Exodos57 meluncurkan seri sepatu Kearifan Lokal 1 di Kemang Village dengan harga Rp 1,2 juta.
Dalam satu hari, 100 sepatu yang dibuatnya sold out. Kebanyakan, kata Gally, sepatu itu dibeli orang luar seperti Jepang, Kanada, Korea Selatan, Spanyol, Brazil, Amerika Serikat, dan lainnya.
Antusiasme yang besar membuat 1.000 sepatu Kearifan Lokal 1 dalam produksi lanjutan, juga ludes dalam waktu sekejap.
Gally lalu memutuskan untuk menyetop produksi karena dirasa sudah terlalu banyak.
Sukses dengan Kearifan Lokal 1, Gally membuat Kearifan Lokal 2. Sepatu tersebut dibeli Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga Presiden Joko Widodo, serta sejumlah tokoh lainnya.
“Keuntungan dari Kearifan Lokal 2 ini disumbangkan untuk korban tsunami di Palu tahun itu. Ada sekitar Rp 290 juta yang disumbangkan,” ungkap Gally.
Kini, bisnis Exodos57 sudah autopilot. Anak kedua dari tiga bersaudara ini pun membuat inovasi baru di masa pandemi Covid-19.
Gally meluncurkan brand GR Company, yang bakal kita simak nanti perkembangannya. Akankah brand sesukses Wayout dan Exodos 57?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.