Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Penyakit “Ngompol” pada Orang Dewasa Dicegah?

Kompas.com - 29/07/2020, 17:06 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Mengompol alias keluarnya urine tanpa disadari tidak cuma terjadi pada bayi dan balita. Orang dewasa dan lanjut usia juga bisa mengalami ngompol ketika ada tekanan di sekitar perut dan pinggul.

Dalam bahasa medis, kondisi itu disebut dengan inkontinensia urine atau kondisi tubuh ketika sulit mengontrol air seni. Penyebabnya adalah melemahnya otot kandung kemih sebagai penahan keluarnya urine.

Dari penelitian EPIC (Expanded Prostate Cancer Index Composite) yang dilakukan di tahun 2008 secara global ditemukan sekitar 348 juta orang di dunia pernah mengalami inkontinensia urine (IU).

Di Indonesia, menurut data yang diterbitkan oleh Perkumpulan Kontinensia Indonesia dan dirilis oleh Penerbit Ikatan Ahli Urologi Indonesia tahun 2018, disebutkan bahwa prevalensi IU sebesar 13 persen. Data itu didapatkan di enam rumah sakit pendidikan di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Medan, di tahun 2014.

Selain faktor usia, IU juga sering dialami oleh ibu yang baru melahirkan atau orang yang baru melakukan operasi prostat.

Pada dasarnya kondisi IU tidak berbahaya bagi pengidapnya, hanya saja kondisi ini menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya. Bisa dibayangkan jika kita sedang bertemu orang lain, lalu tiba-tiba ngompol saat batuk atau tertawa, tentu akan muncul rasa malu.

Baca juga: Ngelawak di Penjara, Sule: Nunung Ceria Cuma Enggak Sampai Ngompol

Bisakah dicegah?

Untuk penderita IU, beberapa tips berikut bisa membantu mengurangi keparahan gejalanya walau tidak bisa sama sekali mengatasi.

- Olahraga dasar panggul
Latihan yang disebut senam kegel setiap hari cukup efektif mengurangi “kebocoran” urine, tetapi sangat penting untuk melakukannya secara benar. Diperlukan latihan rutin setidaknya tiga bulan sebelum kita mendapat hasilnya.

- Batasi angkat beban
Untuk menguatkan otot kandung kemih, ganti latihan high impact, seperti jogging atau aerobic, dengan olahraga ringat seperti pilates. Latihan ini terbukti dapat menguatkan otot-otot inti (core muscle).

Hindari juga kegiatan yang menggunakan beban berat, seperti mengangkat barang atau menggendong anak sambil membawa kantong belanjaan, karena hal ini bisa memberi tekanan berlebih pada otot dasar panggul.

- Batasi asupan kafein dan alkohol
Alkohol dan minuman berkafein bersifat diuretik yang membuat kita ingin buang air kecil lebih sering.

Memakai popok dewasa

Penggunaan popok dewasa bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi “ngompol”.

“Popok dewasa adalah solusi pengguna popok dewasa/lansia dengan kondisi inkontinensia berat yang ingin merasa aman, nyaman, tidak mengganggu penampilan dan pastinya anti bocor,” kata Head of Marketing Adult Care PT Softex Indonesia, Nirma Sofiawati.

Baca juga: 9 Penyebab Urine Berbau, Tanda Dehidrasi hingga Diabetes

Ia mengatakan, saat ini PT Softex Indonesia melalui brand Confidence memperkenalkan Confidence Adult Pants Heavy Flow yang dikhususkan untuk penderita IU berat, yaitu kandung kemih sama sekali tidak mampu menampung urine, sehingga penderitanya tidak bisa mengontrol keluarnya urine.

“Confidence Pants Heavy Flow memiliki kapasitas 6 kali daya serap. Ini diatas rata-rata popok dewasa tipe pants lainnya. Jika penggunaan 6 kali buang air kecil dengan urin keluar per-1 kalinya normal maka tidak akan terjadi kebocoran. Penggunaannya pun tidak perlu merasa khawatir apabila digunakan sepanjang malam,” katanya.

Produk ini juga dilengkapi dengan kandungan SAP antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab gatal dan bau.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com