KOMPAS.com - Demam biasa terjadi pada bayi yang baru saja mendapatkan vaksinasi. Namun, haruskah kita memberi mereka parasetamol untuk "mencegah" terkena demam nanti?
Associate Professor Thoon Koh Cheng, kepala dan konsultan senior untuk layanan penyakit menular di departemen pediatri di KK Women's and Children's Hospital, mengatakan bahwa demam tidak perlu ditakuti.
Demam sebenarnya merupakan indikasi yang baik bahwa tubuh telah meningkatkan respons kekebalan terhadap vaksin dan karenanya tidak boleh dihindari secara aktif.
Bahkan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa jika obat antipiretik atau anti-demam diberikan sebelum timbulnya demam dan setelah vaksinasi, respons kekebalan terhadap vaksin akan lebih buruk daripada jika ini tidak dilakukan.
Beberapa efek samping vaksinasi yang umum adalah nyeri injeksi dan kemerahan, pembengkakan lengan yang divaksinasi, peningkatan iritabilitas atau kerewelan, nafsu makan yang buruk untuk sementara waktu, dan menjadi kurang aktif.
Baca juga: Demam pada Bayi karena Vaksinasi, Haruskah Diobati?
Yang perlu diwaspadai
Meski demikian, orang tua harus waspada saat anak demam hingga menyentuh suhu di atas 37 derajat ke atas.
Selain itu, berikut adalah tanda-tanda yang harus perhatikan:
Kiat untuk membantu bayi menghadapi fase ini
Meskipun demam setelah vaksinasi adalah hal yang normal, orangtua tentu ingin memastikan bayinya merasa lebih nyaman. Inilah yang dapat dilakukan:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.