“Makanannya apa, suplemennya gimana, hidrasi, dengan atau tanpa nutrisi selama training atau selama lomba,” tutur dia.
Kemudian bagaimana teori best practise-nya. Mereka mendapatkannya di komunitas, website, literatur, influencer dalam lainnya. Termasuk pola istirahat mereka ikuti.
Proses ini membuat orang menjadi mendadak atlet. Dari awalnya hanya ingin ikut saja, menjadi mengubah gaya hidupnya untuk personal achievement.
Rizal juga melihat perubahan pada perilaku-perilaku "mendadak atlet", yakni merencanakan keuangannya untuk ikut race.
Kemudian bergabung komunitas untuk sharing, belajar yang benar, latihan bersama, menentukan race yang diikuti, dan lainnya.
Baca juga: Simaklah, Manfaat Bersepeda yang Mungkin Belum Kamu Sadari
Lalu willing to spend. Misal, untuk ikut event sepeda, mereka akan membeli sepeda, wheelset, sarung tangan, sepatu, helm, kaca mata, dan lainnya yang harganya tidaklah murah.
Selain itu, mereka memiliki personal best oriented yang akan didapat dengan latihan rutin dan peralatan mumpuni. Lalu disiplin dan kompetitif.
“Pada akhirnya (mereka) terjebak seperti atlet dan berperilaku atlet,” imbuh dia.
Namun persoalannya, mereka ini rawan tidak sehat, dari mulai cedera bahkan ada yang sampai meninggal.
Salah satu penyebabnya kesiapan tubuh. Misal, seharusnya lari 10 kilometer, malah mengikuti full marathon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.