Menawarkan kualitas
Olin mengaku Cottonology berani bersaing dengan merek fesyen dari luar negeri karena memberikan produk berkualitas tinggi.
“Semua produksi kami handle sendiri, mulai dari benang, warna yang pewarnanya kami impor dari Jepang, hingga jadi kain dan dijahit. Kami bisa mengontrol kualitas produk,” paparnya.
Cottonology yang didirikan tahun 2017 ini merupakan bagian dari PT GM Textile, perusahaan yang telah eksis di Indonesia lebih dari 60 tahun dengan fokus pada produksi kain tenun.
Harga celana bokser berbahan katun yang ditawarkan Cottonology berkisar dari Rp 75.000 – Rp 200.000, sementara kemeja mulai dari Rp 90.000.
Baca juga: Kadin: Sekitar 30 Juta UMKM Tutup karena Pandemi Covid-19
“Bagi kami bisnis berarti menjaga kepercayaan. Kami ingin agar terus kembali membali produk kami dan itu terbukti, bounce rate kami sekitar 60 persen,” katanya.
Dengan menyasar kelompok mahasiswa hingga dewasa muda, Cottonology menawarkan busana pria dengan desain yang simple namun tetap mengikuti gaya dan nyaman dipakai. Saat ini Cottonology memiliki tim desain yang terdiri dari tiga orang.
“Kami tidak menggunakan motif yang heboh. Justru yang laku itu kemeja dan jaket warna-warna polos,” katanya.
Dalam memasarkan produknya, Cottonology bekerja sama dengan toko-toko busana ritel dan juga online.
“Selama pandemi hampir sebagian besar penjualan lewat online. Kami bahkan mendapat penghargaan dari Shopee sebagai satu dari lima brand lokal dengan penjualan terbaik,” katanya bangga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.