Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memilih Gaya Belajar yang Sesuai Tipe Kepribadian Anak

Kompas.com - Diperbarui 19/12/2022, 09:18 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Mendampingi anak dalam belajar adalah salah satu tugas mutlak dari orangtua, demi mencapai perkembangan optimal bagi si buah hati.

Namun dalam banyak pengalaman, mendampingi anak belajar bukanlah hal yang mudah, dan bahkan tidak sederhana.

Alhasil, tak sedikit orangtua yang mengeluh karena merasa terbentur, putus asa, dan patah semangat melihat hasil yang dicapai dari pendampingan tersebut.

Nah, salah satu pendekatan solutif yang bisa dicoba dalam menghadapi masalah semacam ini adalah dengan mengenali karakter anak, dan melakukan pendekatan belajar berdasarkan karakter itu.

“Untuk dapat lingkungan belajar yang kondusif, perlu komunikasi yang efektif. Ini bisa dicapai jika orangtua mengenali dan memahami karakter kepribadian anak sehingga bisa menyesuaikan diri.”

Demikan kata psikolog Ajeng Raviando dalam sebuah kesempatan beberapa waktu silam.

Manusia mempunyai karakter yang berbeda-beda dan unik. Karakter atau kepribadian manusia bisa dipelajari, dan manusia kadang memiliki kesamaan karakter antara satu dengan yang lainnya.

Menurut Ajeng, orangtua dapat mengenali dan menyesuaikan sistem pengajaran sesuai dengan karakteristik anak, agar dapat menciptakan sistem pengajaran di rumah yang menyenangkan dan membawa kegembiraan.

Baca juga: Saat Pandemi Peran Orangtua Bertambah Jadi Guru, Aktivitas Anak Perlu Diperhatikan

Kepribadian manusia telah dikaji dan dirangkum menjadi empat jenis, keempatnya masuk dalam teori proto-psikologis.

Ada empat tipe kepribadian mendasar, yaitu sanguinis, koleris, melankolis,  dan plegmatis. 

  • Sanguinis (hidup, optimis, ringan, dan riang)

Memiliki ciri senang bicara, banyak ide, mudah mencairkan suasana, tanggap dan kekinian. Mudah menyampaikan perasaan.

Anak dengan tipe ini perlu diajarkan untuk berpikir sebelum berbicara, mereka juga cenderung moody.

Kalau ada masalah kecil suka dibesar-besarkan. Dalam mendampingi belajar, orangtua bisa membuat poin-poin pembicaraan agar terstruktur.

Baca juga: Biarkan Anak Belajar dari Kegagalan Agar Lebih Tangguh

Ilustrasi kerja dari rumah.Shutterstock Ilustrasi kerja dari rumah.

  • Koleris (cerdas, analitis, logis, dan sangat praktis)

Memiliki ciri berani bicara dan mengungkapkan diri, dominan, kaku, praktis, efisien. Namun, mereka gampang marah dan mudah tersinggung.

Perlu diajari untuk melakukan komunikasi dengan menghargai lawan bicara, berempati, lebih fleksibel.

Baca juga: Anak Jenuh Sekolah di Rumah, Orangtua Harus Berbuat Apa?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com