KOMPAS.com— Puasa intermiten saat ini menjadi salah satu metode diet paling populer di dunia karena mudah diterapkan dan dipatuhi.
Alih-alih mendikte apa yang boleh dan tidak boleh dimakan, metode diet ini mengatur kapan harus makan.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk ini. Beberapa orang menggunakan metode 16/8, yang membatasi periode makan setiap hari menjadi hanya delapan jam dan berpuasa 16 jam. Mereka yang memakai metode ini akan makan siang dan makan malam tetapi tidak sarapan.
Ada pula yang berpuasa selama 24 jam hingga dua kali seminggu. Dan beberapa orang lebih suka membatasi kalori mereka hingga 500 atau 600 kalori selama dua hari berturut-turut dalam seminggu.
Baca juga: Fakta soal Diet Puasa yang Mujarab Turunkan Berat Badan
Cara kerjanya
Ini adalah hitungan matematika sederhana. Dengan membatasi jumlah jam makan yang diizinkan, akhirnya kalori yang masuk pun berkurang. Tapi metode ini hanya bisa berlaku jika mereka yang melakukannya menahan diri agar tidak kalap saat jam makan berlaku.
Puasa juga menyebabkan proses lain dalam tubuh terjadi. Misalnya, kadar hormon pertumbuhan manusia meningkat dan kadar insulin turun.
Apa yang diharapkan
“Sama seperti metode diet lainnya, penurunan cepat berat badan dapat terlihat,” kata Louis Yap, ahli diet di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena.
Namun, Louis menyarankan semua orang untuk menambahkan sejumput garam untuk dikonsumsi karena efek dari penurunan berat badan ini adalah tubuh akan kehilangan air dan mungkin merasa dehidrasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.