KOMPAS.com – Banyak orangtua yang mengeluh karena sulit mendampingi anak-anaknya yang sedang bersekolah dari rumah. Keluhan itu banyak ditemui dalam unggahan di media sosial.
Di lain pihak, sikap keras orangtua saat menjadi “guru” pendamping bagi anak bisa membuat anak tidak nyaman belajar, bahkan makin stres dan mogok mengikuti pelajaran.
Psikolog keluarga Ajeng Raviando mengatakan, saat orangtua stres atau tidak mendukung anak, anak juga dapat merasakannya.
““Untuk dapat lingkungan belajar yang kondusif, perlu komunikasi yang efektif. Ini bisa dicapai jika orangtua mengenali dan memahami karakter kepribadian anak sehingga bisa menyesuaikan diri,” kata psikolog Ajeng Raviando dalam acara diskusi media yang diadakan oleh Frisian Flag Indonesia secara virtual (29/7).
Orangtua perlu memahami kebutuhan anaknya. Pada anak usia dini yang belum bisa mengekspresikan perasaannya, orangtua bisa mengamatinya dari ekspresi dan bahasa tubuh anaknya.
Beri anak motivasi, pembiasaan, serta penerapan disiplin positif untuk anak.
Baca juga: Memilih Gaya Belajar yang Sesuai Tipe Kepribadian Anak
Suasana belajar
Salah seorang staf pengajar pendidikan anak usia dini, Gezta Pattiasina mengatakan, pembelajaran jarak jauh memang bukan metode belajar yang ideal untuk anak, tetapi bisa dilakukan dengan kebiasaan.
Gezta mengatakan, orangtua bisa membantu anak untuk menjadikan metode belajar ini sebagai rutinitas baru.
“Siapkan suasana hati supaya anak siap belajar. Cek rencana belajar dari sekolah dan menyiapkan materi yang dibutuhkan. Jangan pas sudah dimulai lalu repot mencari materi, padahal oleh guru sudah diberitahu jauh-jauh hari,” kata Gezta dalam acara yang sama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.