KOMPAS.com - Aplikasi untuk membagikan video berdurasi pendek, TikTok, akan segera diblokir di AS.
Sebelumnya, India telah memblokir aplikasi tersebut pada awal Juli lalu.
Di hadapan awak media di Air Force One saat penerbangan dari Florida menuju Washington, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana pelarangan aplikasi video TikTok di negara adidaya itu.
Baca juga: TikTok Luncurkan Fitur Family Pairing demi Keamanan Remaja
Akhir tahun 2019, pemerintah AS menganggap TikTok berisiko untuk keamanan negara tersebut, karena potensi ancaman terhadap intelijen dan masalah privasi.
Menurut laporan CNBC, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa jika terkait TikTok, ia melarang aplikasi itu ada di AS, dan menggambarkan tindakannya sebagai "pemutusan" terhadap TikTok.
"Saya punya otoritas itu. Saya bisa melakukannya dengan perintah eksekutif," ujar Trump.
Ia juga menanggapi rumor terbaru yang menyebutkan Microsoft sedang dalam negosiasi untuk membeli aplikasi TikTok dari perusahaan induknya, ByteDance.
Trump mengklarifikasi bahwa ia menentang akuisisi tersebut.
Sejak diluncurkan kembali pada tahun 2017, popularitas aplikasi TikTok terbilang cepat, khususnya selama masa isolasi akibat pandemi virus corona.
Aplikasi tersebut telah diunduh 2 miliar pada bulan April, yang memengaruhi nilai Bytedance dari 50 miliar dollar AS (sekitar Rp 735 triliun) menjadi 100 miliar dollar AS (Rp 1,4 kuadriliun).
Tentu saja, kenaikan nilai Bytedance merupakan ancaman bagi pemerintahan sang Presiden AS. Namun, pihak eksekutif belum menjelaskan secara rinci bagaimana pemblokiran TikTok akan diberlakukan.
Baca juga: Dugaan Pelanggaran Privasi Anak, TikTok Diblokir di India
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.