Makan harus nasi
Rendahnya pengetahuan akan gizi juga menyebabkan banyak orangtua yang menganggap biasa balita yang susah makan. Mereka menganggap hal itu akan berlalu dengan sendirinya dan tidak melakukan apa pun untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.
Selain itu, pola pikir yang menganggap makan harus nasi membuat anak diberikan porsi nasi sangat banyak sehingga tidak mendapat cukup protein. Padahal protein adalah zat gizi penting untuk pencegahan stunting.
Rita menekankan pentingnya konseling, untuk membantu orang tua mengenali masalah yang ada. “Kita bantu orang tua memahami bahwa perilaku itu masalah. Lalu kita bantu carikan solusi untuk menyelesaikan masalah,” jelasnya.
Baca juga: MPASI Pure Sayuran Tak Cukupi Kebutuhan Nutrisi Bayi
Menurut Rita, upaya pemutusan rantai risiko tengkes paling efektif dilakukan sejak masa remaja. Kecukupan gizi pada remaja putri sangat menentukan kualitas kehamilannya kelak, bahkan pada kualitas bayi yang dilahirkan.
Karena itu, setiap remaja harus terhindar dari kondisi kurang energi kronik, anemia, serta perilaku makan yang tinggi gula, garam, dan lemak.
Praktisi komunikasi perubahan perilaku dari Yayasan Cipta Cara Padu, Risang Rimbatmaja, mengatakan kompetensi komunikasi tenaga kesehatan dan kader kesehatan terkait penyampaian informasi mengenai pencegahan dan penanganan tengkes perlu ditingkatkan.
Komunikasi yang kurang baik menyebabkan pemahaman masyarakat menjadi minim sehingga penanggulangannya pun tidak optimal.
Baca juga: Jalan Panjang Mengubah Perilaku Kesehatan untuk Cegah Stunting
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.