Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2020, 17:54 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Knowridge

KOMPAS.com - Banyak orang mengira, merokok sebatang sehari masih cukup aman untuk kesehatan.

Padahal, sebenarnya istilah batas aman dalam urusan merokok itu tidak pernah ada.

Penelitian di National Care Institute beberapa tahun lalu mengungkap lebih dalam mengenai dalil tersebut.

Baca juga: Tak Ada Alternatif Rokok yang Lebih Sehat Selain Berhenti

Disimpulkan, orang yang hanya merokok satu batang rokok setiap hari pun masih memiliki risiko kematian dini lebih tinggi daripada orang yang tidak merokok sama sekali.

Hal tersebut sedikit banyak menunjukkan bahwa tidak ada tingkat merokok yang aman.

Penelitian tersebut melibatkan 290.215 orang dewasa berusia 59-82 tahun.

Para responden diminta menjawab pertanyaan soal berapa batang rokok yang mereka isap selama periode yang berbeda sepanjang hidup.

Peneliti kemudian memonitor para peserta selama rata-rata 6,6 tahun.

Hasilnya menunjukkan, orang yang merokok secara konsisten rata-rata atau kurang dari satu batang rokok per hari memiliki risiko kematian dini 64 persen lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak merokok.

Baca juga: Benarkah Rokok Dapat Meningkatkan Risiko Infeksi Virus Corona?

Mereka yang merokok 1-10 batang rokok sehari memiliki risiko kematian dini lebih tinggi 87 persen dibandingkan orang yang tidak merokok.

Sementara bagi orang yang berhenti merokok, risiko kematian dini itu turun dibandingkan ketika masih merokok.

Lalu, di antara orang yang berhenti merokok, mereka yang lebih dulu berhenti lebih rendah pula risikonya.

Temuan ini juga menemukan hubungan yang sangat kuat antara merokok dan kematian akibat kanker paru-paru.

Disebutkan, orang yang merokok rata-rata satu batang per hari ternyata sembilan kali berisiko meninggal akibat kanker paru-paru dibanding orang-orang yang tidak pernah merokok.

Baca juga: Rokok Melepas Racun Berbahaya Meski Telah Dimatikan

Mereka yang merokok 1-10 batang rokok sehari 12 kali berisiko meninggal akibat kanker paru-paru dibanding orang-orang yang tidak pernah merokok.

Ditambah lagi, risiko kematian yang jauh lebih tinggi akibat penyakit pernapasan dan kardiovaskular juga mengintai kelompok tersebut.

Menurut Cliff Douglas dari organisasi Pengendalian Tembakau Amerika Serikat, perbedaan antara tidak merokok sama sekali dan merokok dalam frekuensi sedikit tergolong dramatis.

"Mungkin kamu merasa aman saja merokok beberapa batang rokok setiap hari karena kamu tidak tahu risikonya."

"Padahal, risiko kanker dan penyakit lain yang mengancam jiwa masih mengintai meski merokok dengan 'intensitas rendah'," sebut Douglas.

Baca juga: Abu Rokok Pengendara Motor Bisa Sebabkan Iritasi hingga Kebutaan

Selain meningkatkan risiko kanker paru-paru, merokok juga menyebabkan munculnya kanker lain, serta memicu penyakit paru-paru seperti emfisema dan bronkitis kronis.

Merokok juga menimbulkan risiko serangan jantung, stroke, penyakit pembuluh darah, dan penyakit mata.

Penelitian di National Cancer Institute hanya meneliti risiko dari orang yang merokok dengan jumlah minimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Knowridge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com