Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kehidupan Komunitas "Magic: The Gathering" di Bandung

Kompas.com - 05/08/2020, 08:20 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Bandung memiliki para pemain yang kreatif hingga akhirnya beberapa orang berhasil menjadi pemain dunia.

Bila dilakukan terbuka, jumlah peserta turnamen dunia, bisa mencapai 3.000an orang. Sedangkan, turnamen nasional yang pernah ia selenggarakan diikuti 300 orang.

“Kalau komunitas di Bandung usianya beragam dari 13-70 tahun. Jumlahnya cukup banyak. Yang main di toko saya saja tiap minggu 16-30an orang,” ucap dia.

Biasanya, permainan ini setidaknya dibatasi pada usia minimum 13 tahun. Alasannya, antara lain karena kartu yang digunakan menggunakan bahasa Inggris, sehingga para pemain harus mengerti bahasa tersebut.

Kemudian, inti permainan ini adalah strategi layaknya bermain catur. Bedanya, yang dimainkan adalah kartu bergambar menarik.

Setiap pemain diberi 20 kartu yang berarti 20 nyawa. Siapa yang lebih dulu menghabisi nyawa musuh, dialah yang menang.

Caranya, dengan mengatur strategi. Pemain harus mengatahui tiap warna di kartu magic dengan karakter berbeda.

Baca juga: Membangun Imajinasi Anak Lewat Permainan Rumah Boneka

Misal, merah ciri khasnya cepat, cocok untuk orang agresif.

Orang yang kalem cocok bermain warna biru. Biru ini memiliki angkatan udara yang kuat namun angkatan daratnya lemah. Sedangkan hijau, kebalikannya.

“Itu yang bikin rame. Dan kita gak tahu musuh kita main warna apa. Untuk melawan deck hijau, mainnya harus kayak gimana."

"Lawan deck biru, strateginya seperti apa,” tutur David.

Lalu, bagi pemain baru, yang terpenting adalah menikmati permainan. Berbagai aturan dijelaskan sambil berjalan, termasuk berbagai strategi yang bisa diambil.

Salah satu pemain baru hari itu adalah Mohammad Farras Adiprayoga. Dia mengaku mengenal permainan ini dari gurunya saat duduk di bangku SMA.

“Dibanding main online, lebih seru main langsung. Bisa punya banyak temen, tidak ada halangan,” ungkap mahasiswa ITB ini.

Baca juga: Olahraga Permainan Bikin Pria Tetap Fit Sampai Tua

Apalagi bila serius, permainan ini bisa mengantarkan orang tersebut ke turnamen internasional. Ada pula yang mengambil jalur wasit.

Seperti yang dilakukan Grant. Setelah menjadi pemain beberapa tahun, ia mengambil ujian judge.

Maka, secara tidak langsung, permainan inipun bisa menghasilkan rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com