Lebih percaya diri
Etnolog dan pendiri antropologi psikoanalitik, Dr. Géza Roheim percaya bahwa dengan memiliki rasa aman, anak-anak pun berani untuk mengambil risiko kecil yang membantu mereka percaya diri dan tidak takut mengambil risiko yang lebih besar ketika mereka mengeksplorasi dan tumbuh.
Sebagian besar anak-anak menyimpan objek transisi mereka selama tahun-tahun saat masa prasekolah. Hal ini normal dialmi anak-anak dalam masa itu.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Pediatrics, jurnal American Academy of Pediatrics, para peneliti menemukan bahwa sekitar setengah dari anak-anak yang dipelajari membentuk keterikatan pada suatu objek pada masa bayi, dan kemudian sekitar setengah dari anak-anak itu menyimpannya hingga usia 9.
Penelitian lain menunjukkan bahwa anak-anak yang secara emosional melekat pada objek transisi tampak dewasa dan menyesuaikan diri seperti anak-anak lain.
Tetapi jika anak tampaknya tidak memiliki boneka atau selimut kesayangan, itu tidak perlu dikhawatirkan. Penelitian juga menunjukkan bahwa anak yang tidak memiliki objek transisi tidak memiliki pengaruh signifikan pada masalah perilaku saat remaja.
Intinya: Ada alasan mengapa anak begitu terikat dengan benda kesayangan mereka. Objek kenyamanan ini cocok untuk anak memulai hubungan pertama dan paling penting yang mereka miliki sepanjang hidup mereka.
Baca juga: Tips Menguatkan Ikatan Emosional Orangtua dan Anak Selama Pandemi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.