Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/08/2020, 12:44 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Today

KOMPAS.com - Ingin hidup sampai usia 100 tahun? Coba contoh orang Jepang yang dengan gaya hidupnya bisa lebih panjang umur.

Jepang memang memiliki jumlah orang di atas usia 100 tahun paling tinggi daripada tempat lain di dunia.

Mungkin ada beberapa perbedaan genetik yang berperan, tetapi ada juga praktik diet dan gaya hidup yang mengarah pada rentang hidup yang lebih panjang dengan lebih sedikit penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Nah, untungnya kita dapat meningkatkan kesehatan dan berharap umur lebih panjang dengan mencontek enam kebiasaan yang berakar pada budaya Jepang. Apa saja?

1. Makan rumput laut

Ilustrasi mi instan dengan rumput laut. SHUTTERSTOCK/SUNGSU HAN Ilustrasi mi instan dengan rumput laut.
Makanan Jepang dipenuhi dengan banyak jenis tumbuhan bergizi, tetapi rumput laut sangat menonjol.

Ada banyak bentuk rumput laut yang dimakan di Jepang. Sebagian besar tanaman laut ini kaya mineral, seperti yodium, tembaga dan besi, bersama dengan antioksidan, protein, serat dan lemak omega-3 yang bermanfaat, yang juga ditemukan pada ikan.

Kita tentu akrab dengan nori, yang merupakan bentuk rumput laut yang digunakan untuk membungkus sushi yang dijual dalam makanan ringan kemasan.

Nah, kamu bisa makan cemilan rumput laut alih-alih kerupuk atau keripik. Kamu juga bisa menaburkannya di atas popcorn atau sayuran panggang untuk memberi rasa dan tambahan nutrisi.

Jika kamu suka makanan baru, cobalah salad rumput laut, yang biasanya dibuat dari wakame, sejenis rumput laut yang juga digunakan dalam sup.

Baca juga: Mau Hidup Sehat dan Panjang Umur? Terapkan 5 Pola Makan Ini

2. Makanan laut atau seafood

Ilustrasi makanan laut mentah, Salmon nigiri sushi. Ilustrasi makanan laut mentah, Salmon nigiri sushi.
Satu hal yang membuat makanan Jepang begitu sehat adalah fokusnya pada makanan laut. Orang Jepang memiliki tingkat penyakit jantung terendah di dunia.

Dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang berkulit putih di Amerika, orang jepang memiliki lebih sedikit kolesterol yang menumpuk di arteri mereka, dan ini disebabkan oleh konsumsi makanan laut yang tinggi.

Diet Jepang mencakup sekitar tiga ons makanan laut sehari, atau setara dengan 30 kg setahun, sedangkan rata-rata orang Amerika makan sekitar 16 pon atau setara dengan 7,2 kg makanan laut setiap tahun.

Ikan dan kerang tinggi protein dan rendah lemak jenuh. Selain itu, kebanyakan makanan laut  mengandung omega-3 yang merupakan nutrisi penting.

Makan makanan laut dua kali seminggu tidak hanya berujung pada jantung yang lebih sehat, tetapi juga kesehatan otak dan emosi yang lebih baik.

Makanan laut dimasak dengan cepat dan sebagian besar dapat dipanggang untuk hidangan utama yang cepat dan sehat.

Artinya, memasukkan berbagai jenis ikan dan kerang di menu makanmu adalah ide bagus untuk menjadi lebih sehat.

Baca juga: 10 Manfaat Makan Ikan yang Menyehatkan bagi Tubuh

3. Minum teh hijau

Ilustrasi minum teh hijau.Shutterstock Ilustrasi minum teh hijau.
Teh hijau bisa dibilang salah satu minuman paling sehat, dan minum teh hijau adalah kebiasaan sehari-hari di Jepang.

Teh hijau kaya akan antioksidan polifenol yang mengurangi peradangan, melindungi sel-sel dari jenis kerusakan yang dapat menyebabkan penyakit kronis, dan memberi makan bakteri ramah di usus, tempat sebagian besar sel kekebalan dan neurokimia yang meningkatkan mood diproduksi.

Teh hijau tanpa pemanis adalah minuman yang sempurna dengan sendirinya, tetapi kamu juga dapat menggunakan teh hijau sebagai cairan dalam smoothie, oatmeal, atau bahkan beras merah atau quinoa.

Baca juga: Rajin Minum Teh Hijau Memperpanjang Umur

4. Makan sampai hampir kenyang

Ilustrasi makan barbeque korea dengan sumpit logam. Dok. Shutterstock/ Chaay_Tee Ilustrasi makan barbeque korea dengan sumpit logam.
Ada ungkapan di Jepang berbunyi hara hachi bu, yang berarti makan sampai 80 persen kenyang. Dengan pola pikir ini, kamu makan sampai merasa nyaman, tetapi kamu masih punya ruang di perut.

Intinya, ini adalah bentuk makan yang penuh perhatian dan memungkinkan untuk makan cukup untuk memenuhi kebutuhan tanpa berlebihan.

Jika kamu ingin berlatih makan sampai hampir kenyang, mulailah dengan mendengarkan sinyal rasa lapar dan kenyang dari tubuh.

Kamu mungkin bisa bertanya pada diri sendiri, "Seberapa lapar saya?" pada awal makan, yang dapat membantu memberikan bantuan, seberapa banyak kamu akan mengambil makanan.

Kemudian dalam jamuan makan, kamu juga bertanya pada dirimu, ”Apakah saya menikmati ini sebanyak ketika saya mulai?" atau "Apakah saya masih lapar untuk beberapa gigitan lagi?".

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah makan dengan lambat juga membatasi gangguan yang tidak perlu saat makan.

Teknik-teknik ini dapat membantu kita mengetahui kapan harus berhenti karena sudah cukup, sekaligus memenuhi kebutuhan kalori tubuh dengan lebih baik serta mendapatkan lebih banyak kenikmatan dari makanan yang kamu konsumsi.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Makan Berlebihan

5. Mendekatkan diri dengan alam

Ilustrasi mendaki gunungkieferpix Ilustrasi mendaki gunung
Di Jepang, praktik shinrin-yoku, yang berarti mandi di hutan atau menikmati suasana hutan, adalah bentuk terapi alami.

Latihan ini lebih tentang perhatian dan menikmati lingkungan, sekaligus menyesuaikan diri dengan pengaturan alami.

Ketika kamu berada di alam, kamu menggunakan semua indera, misalnya, dengan merasakan embusan angin atau kehangatan matahari di kulitmu.

Kamu juga bisa melihat semua warna hijau di rumput dan pohon-pohon dan mendengar daun-daunnya bergerak lembut.

Ketika menggunakan indera untuk menyesuaikan diri dengan alam, pikiran dan tubuh akan menjadi rileks, seperti yang didapatkan selama meditasi.

Faktanya, satu studi tentang mendekatkan diri ke alam, menemukan bahwa bila dibandingkan dengan berada di lingkungan kota, berada di lingkungan hutan membuat tekanan darah lebih rendah, hormon stres yang lebih rendah, dan perasaan lebih tenang.

Tidak ada hutan di dekat rumah? Tidak masalah! Lokasi alami apa pun, seperti taman, akan berhasil.

Menurut penelitian terbaru, perasaan bahagia dan kepuasan hidup meningkat setelah menghabiskan hanya 20 menit di taman kota.

Studi lain melaporkan temuan serupa di antara orang-orang yang menghabiskan dua jam seminggu berolahraga atau menghabiskan waktu di luar rumah.

Jadi pergilah ke taman kota, tetapi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ya.

Baca juga: Perbanyak Interaksi dengan Alam agar Tetap Waras

6. Pertahankan lingkaran sosial yang kuat

Ilustrasi pertemananAID/a.collectionRF Ilustrasi pertemanan
Hubungan sosial yang kuat dengan keluarga, teman, dan tetangga terbangun kuat dalam budaya Jepang. Itu adalah alasan mengapa orang Jepang menikmati kesejahteraan fisik dan emosional yang lebih baik hingga usia lanjut.

Di Jepang, integrasi sosial dapat terjadi dalam beberapa cara. Misalnya, orang dewasa dapat tinggal di rumah tangga multi-generasi. Mereka juga tidak jarang tetap bekerja walau melewati usia pensiun.

Salah satu contoh keterlibatan sosial yang paling protektif terlihat di Okinawa, dalam bentuk moai, jenis lingkaran sosial yang tidak hanya menyediakan persahabatan seumur hidup, tetapi bahkan bantuan keuangan saat dibutuhkan.

Cara ini membuat semua orang di lingkaran tahu mereka tidak sendirian. Dan mereka dapat mengandalkan satu sama lain selama dalam keadaan susah maupun senang.

Jika kamu merasa terisolasi atau kesepian, cari cara untuk terhubung dengan teman, keluarga, dan komunitas.

Gunakan kesempatan berbicara di telepon atau dengan bergabung dengan grup Facebook atau komunitas online lain yang memiliki minat yang sama denganmu.

Dengan mempraktikkan cara-cara di atas, semoga kita menjadi lebih sehat dan berumur panjang.

Baca juga: 9 Tips Hidup Sehat demi Panjang Umur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com