Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/08/2020, 17:58 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber BBC

Penurunan kecil dalam berat badan, sekitar 3-5 persen, dapat menyebabkan peningkatan kesehatan.

Lalu, perlu dipahami juga bahwa "berat terbaik" orang gemuk, mungkin bukan "berat badan ideal" mereka menurut BMI.

Baca juga: Ketika Diet Bisa Lebih Mematikan daripada Obesitas

Hal ini sekaligus menekankan bahwa obesitas adalah kondisi kronis yang kompleks yang membutuhkan manajemen seumur hidup.

"Sudah lama kita mengaitkan obesitas sebagai perilaku gaya hidup. Sudah banyak yang memalukan dan disalahkan sebelumnya," kata Ramos-Salas.

"Orang yang hidup dengan obesitas memerlukan dukungan seperti orang yang hidup dengan penyakit kronis lainnya."

Tetapi alih-alih hanya menyarankan pasien untuk "makan lebih sedikit, bergerak lebih banyak", pedoman ini mendorong dokter untuk memberikan dukungan sepanjang garis terapi psikologis.

Dokter juga harus memberikan pengobatan, hingga bedah bariatrik seperti operasi bypass lambung.

Namun demikian, pedoman ini tidak sepenuhnya menghilangkan saran standar penurunan berat badan.

Baca juga: Waspada, Obesitas Bisa Sebabkan Depresi

"Semua individu --terlepas dari ukuran atau komposisi tubuh, akan mendapat manfaat dari mengadopsi pola makan yang sehat dan seimbang dan melakukan aktivitas fisik secara teratur," kata dia.

Kendati demikian, perlu dicatat bahwa menjaga berat badan seringkali sulit karena otak akan mengimbanginya dengan rasa lebih lapar

Kondisi tersebut yang lalu mendorong orang untuk makan lebih banyak.

Banyak penelitian menunjukkan, kebanyakan orang yang menurunkan berat badan saat diet mengalami kegemukan kembali.

"Diet jadi tidak berhasil," kata Ramos-Salas.

Dokter juga harus meminta izin sebelum mendiskusikan berat badan pasien, dan bekerja dengan mereka untuk fokus pada tujuan kesehatan yang penting bagi mereka.

Hal itu mutlak harus dilakukan, alih-alih hanya memberitahu mereka untuk mengurangi kalori.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com