KOMPAS.com - Kontroversi tentang ganja sepertinya memang tak pernah ada habisnya. Kabar terbaru datang dari hasil penelitian ilmiah American Heart Association, Amerika Serikat tentang marijuana.
"The American Heart Association merekomendasikan untuk menghindari penggunaan ganja dalam segala bentuknya."
"Sebab, kandungan dalam ganja ternyata berpotensi menyebabkan kerusakan pada jantung, paru-paru, dan pembuluh darah."
Baca juga: Krim Biji Ganja, Rahasia Cantiknya Kulit Mata Jennifer Lopez
Demikian dikatakan Dr. Rose Marie Robertson, Deputy Chief Science and Medical Officer untuk American Heart Association, dalam sebuah pernyataan yang dilansir laman CNN.
Hasil penelitian yang diterbitkan Rabu (5/8/2020) di the AHA journal Circulation, mengungkap hubungan antara ganja dan jantung.
Disebutkan, penggunaan ganja berpotensi mengganggu penggunaan obat yang diresepkan, serta memicu masalah kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke.
Hal ini diungkapkan Farmakolog Klinis Robert Page II, yang memimpin kelompok penelitan medis dalam pernyataan tersebut.
Dengan demikian, siapa pun yang berencana untuk menggunakan ganja harus mempertimbangkan risiko kesehatan bagi dirinya.
Di beberapa negara bagian AS, marijuana dijual bebas untuk kebutuhan rekreasi. Untuk penggunaan ini, konsumen diimbau melakukan konsultasi dengan dokter.
Baca juga: Mengenali Ganja, Benarkah Bikin Tenang dan Mudah Tertidur?
Page sendiri adalah profesor di departemen farmasi klinis dan kedokteran/rehabilitasi fisik di Fakultas Farmasi dan Ilmu Farmasi Universitas Colorado Skaggs di Aurora, Colorado.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.