Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganja Picu Kerusakan Jantung dan Pembuluh Darah, Benarkah?

Kompas.com - 06/08/2020, 18:32 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber CNN

Sehingga, ada kebutuhan yang mendesak untuk menggagas penelitian jangka pendek dan panjang yang prospektif dan dirancang dengan seksama tentang penggunaan ganja dan keamanan kardiovaskular.

Namun, kata dia,hal itu sulit dilakukan dalam kondisi seperti sekarang, karena ganja diklasifikasikan sebagai zat yang dikendalikan dalam kategori "Schedule I" oleh Badan Penegakan Narkoba (DEA).

Hal itu jelas membatasi penelitian secara besar, sehingga DEA harus menghapus pembatasan itu agar ilmuwan dapat mempelajari efek ganja dengan lebih baik.

Selain itu, para peneliti merekomendasikan ganja untuk menjadi bagian dari upaya pengendalian dan pencegahan tembakau Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Sebab, hal diharapkan dapat berimplikasi terhadap munculnya aturan tentang batasan usia tentang siapa yang dapat membeli ganja, peraturan pengecer, dan bahkan pajak cukai.

Baca juga: Pakar Tanaman Mariyuana Ini Justru Tak Pernah Hisap Ganja

American Heart Association sedang memeriksa hasil penelitian ilmiah ini dan akan merilis pembaruan kebijakan baru dalam beberapa minggu mendatang.

Hal ini dikatakan oleh Michelle Kirkwood, Jurubicara AHA.

"Masyarakat membutuhkan informasi ilmiah yang valid dan berbasis fakta tentang efek ganja pada jantung dan pembuluh darah," kata Page.

"Pendanaan penelitian di tingkat federal dan negara bagian harus ditingkatkan agar sesuai dengan perluasan penggunaan ganja."

"Hal ini penting untuk mengklarifikasi sifat terapeutik potensial dan untuk membantu kami lebih memahami implikasi kardiovaskular dan kesehatan masyarakat dari penggunaan ganja," sebut dia. 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com