Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "White Coke", Coca-Cola Bening dari AS untuk Uni Soviet...

Kompas.com - 07/08/2020, 19:03 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Medium

Namun karena Coca-Cola melambangkan kemenangan AS, produk ini menjadi terlarang di Uni Soviet.

Coca-Cola bening

Nah, dalam salah satu pertemuan dengan Jenderal AS Dwight D. Eisenhower, Zhukov mencicipi Coca-Cola.

Ternyata, Zhukov langsung jatuh cinta pada rasanya yang manis.

Namun, karena Uni Soviet melarang Coca-Cola, Zhukov meminta Eisenhower untuk membeli Coca-cola yang unik, tidak berwarna seperti Vodka.

Baca juga: Diam-diam, Coca-Cola Bikin Minuman Beralkohol Aneka Rasa

Eisenhower menyampaikan permintaan tersebut kepada Presiden AS, yang pada gilirannya menyampaikan request itu kepada manajemen Coca-Cola.

Coca-Cola lantas meminta pabrik mereka di Wina untuk memeriksa kemungkinan tersebut.

Seorang ahli kimia Coca-Cola menemukan, Coca-Cola bisa menjadi transparan jika bahan karamel dihilangkan selama pembuatan Coca-Cola.

Tak hanya itu, Coca-Cola juga membuat bentuk botol baru untuk Zhukov.

Sebanyak 50 peti Coca-Cola "putih" dibuat untuk Zhukov, dan diangkut dengan truk kargo, yang lolos tanpa pemeriksaan dari pihak bea cukai di kedua negara.

Ya, upaya Coca-Cola untuk masuk ke Uni Soviet memang terjadi di belakang panggung, karena pesaingnya, Pepsi, adalah produk pertama yang masuk ke Uni Soviet.

Upaya terbuka Coca-Cola mendorong masuk pasar ke negara komunis itu baru terjadi ketika tembok Berlin runtuh, November 1991.

Kala itu, Coca-Cola membagikan enam kaleng Coca-Cola kepada setiap warga negara Jerman Timur sebagai bagian dari strategi pemasaran.

Setelah itu, Coca-Cola dengan cepat mampu menggeser Pepsi sebagai minuman ringan yang paling banyak dijual di Uni Soviet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Medium
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com