Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun Berat Badan tapi Mengapa Selulit Tak Hilang?

Kompas.com - 09/08/2020, 19:00 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber SHAPE

KOMPAS.com— Selulit yang muncul di beberapa bagian tubuh kerap membuat wanita kesal, tapi walau sudah melakukan berbagai pencegahan, hampir 90 persen wanita akan memilikinya dalam beberapa bentuk.

Meskipun tidak banyak yang dapat dilakukan untuk menghilangkan "kulit jeruk" ini dari tubuh, ada baiknya kamu mengetahui seluk beluk selulit, penyebabnya dan apakah kamu dapat menghilangkannya atau tidak.

Mitos 1: Hanya orang yang kegemukan yang memilki selulit

Faktanya adalah tidak, selulit adalah penumpukan sel-sel lemak di bawah kulit yang tampak bergelombang karena mendorong jaringan ikat, menyebabkan area di atasnya menjadi seperti lesung pipit.

Semua bentuk tubuh, entah itu langsing atau berisi punya peluang yang sama untuk memiliki selulit.

Meskipun kelebihan berat badan membuatnya lebih terlihat, selulit dipengaruhi oleh penuaan, genetika, fluktuasi berat badan, dan bahkan kerusakan akibat sinar matahari. Dan sekali lagi, itu bisa terjadi pada wanita dengan segala bentuk tubuh.

Baca juga: Selulit atau Stretch Mark, Mana yang Lebih Sulit Dihilangkan?

Mitos 2: Menurunkan berat badan akan membuat selulit hilang

Karena fluktuasi berat badan adalah pemicu keberadaan selulit, menurunkan berat badan sebenarnya dapat memperburuk penampilan sellulit, tapi hal ini juga tergantung bagaimana kamu menurunkan berat badan.

Menjalani diet ketat jelas tidak sehat, tetapi itu juga bisa membuat selulit lebih jelas karena kehilangan bobot tubuh dengan cepat menyebabkan kulit kehilangan sebagian elastisitasnya, hal ini akan semakin memperjelas kerutan yang sudah ada di kulit.

Ilustrasi. Ilustrasi.

Mitos 3: Kardio adalah jawaban untuk selulit

Pertama-tama: Ya, olahraga bisa memperkuat jaringan di bawah kulit yang bergaris dan berlesung pipit.

Tapi, latihan kardio saja tak akan efektif. Kamu juga perlu menjalani latihan angkat beban untuk menghaluskan kulit pada tingkat otot. Kemudian jalani kardio tambahan apa pun yang dapat membantu mengelola fluktuasi berat badan tersebut.

Baca juga: Lari Belum Tentu Efektif, Pahami Jenis Kardio yang Paling Pas

Mitos 4: Krim pengencangan kulit menghilangkan selulit

Terlepas dari apa yang mungkin membuatmu percaya pada klaim label dan iklan, tidak ada krim (yang dijual bebas atau diresepkan) yang terbukti secara permanen mengurangi selulit.

Produk tertentu, terutama yang mengandung retinol, mungkin berfungsi untuk sementara waktu mengurangi munculnya lesung pipit dan garis-garis halus karena selulit, tetapi untuk jangka panjang, tidak ada krim (atau tepatnya belum ditemukan) yang akan mengatasi masalah tersebut.

Mitos 5: Sedot lemak bisa membuat selulit memudar

Tidak hanya mahal dan menyakitkan, sedot lemak sebenarnya dapat memperburuk selulit. Karena dengan menjalani sedot lemak, kamu telah mengotak-atik distribusi lemak, yang dapat menyebabkan penurunan dan pembelahan di tempat yang sebelumnya tidak ada.

Tetaplah berpegang pada rutinitas olahraga untuk mengencangkan otot dan membakar kalori, dan mungkin terima saja bahwa selulit terjadi pada semua orang.

Baca juga: Demi Lovato Pamer Selulit dan Stretch Mark di Instagram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SHAPE
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com