Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2020, 19:17 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber SHAPE

Waspadalah terhadap alkohol gula, seperti sorbitol dan xylitol, yang dapat ditemukan dalam minuman diet, permen bebas gula, dan beberapa permen karet.

Pemanis ini tidak dapat diserap sepenuhnya oleh tubuh, jadi mereka melakukan perjalanan ke usus besar dan berkontribusi pada gas yang berbau tidak sedap.

Jika kamu sering terganggu dengan aroma kentutmu sendiri, coba cek apakah kamu sering mengasup alkohol gula.

Membuat buku harian makanan dapat membantumu menentukan apakah alkohol gula menyebabkan kentut bau.

Baca juga: Pemanis Bukan Cuma Gula, Kenali 7 Jenisnya

6. Sembelit

Bagel, nasi, dan pasta belum tentu merupakan karbohidrat yang menghasilkan gas. Tapi dengan mengonsumsi makanan berserat rendah ini, kamu akan mengalami kesulitan buang air besar. Hal inilah yang menyebabkan semuanya menjadi bau, termasuk kentut.

“Saat kita sembelit, kotoran terlalu lama menempel di usus besar dan kemudian bakteri benar-benar dapat menyebar dan menyebabkan banyak gas," kata Dr. Gandolfo.

Agar tidak mengalami sembelit, minumlah banyak air, asupan tinggi serat, dan olahraga teratur.

7. Mengonsumsi obat tertentu

Resep obat, vitamin, dan suplemen tertentu dapat mempengaruhi usus, termasuk mengubah kentut menjadi berbau busuk.

Alasan mengapa mereka menyebabkan perut kembung berbeda tergantung jenis obat, dan seberapa banyak efek kembung sebagai efek sampingnya.

Baca juga: Efek Samping Kunyit jika Dikonsumsi Terlalu Banyak

 

Orang yang mengosumsi obat penurun berat badan yang mengandung orlistat biasanya mengalami buang gas dengan keluarnya cairan berminyak. 

Suplemen zat besi juga diketahui menyebabkan gas dan kembung. Suplemen yang mengandung serat dapat menghasilkan gas sebagai produk sampingan, dan obat diabetes metformin juga dapat membuatmu mengeluarkan gas.

Obat diabetes yang disebut penghambat alfa-glukosidase, yang memperlambat penyerapan karbohidrat, juga dapat menyebabkan gas.

8. Infeksi atau penyakit

Bau gas saja biasanya tidak perlu dikhawatirkan, tetapi jika kamu juga memiliki tanda dan gejala lain, periksalah. Gejala itu termasuk demam, penurunan berat badan, darah di tinja, atau diare terus-menerus di samping kentutmu yang berbau.

Waspadai jika kamu memiliki riwayat penyakit radang usus atau kanker usus besar. Perubahan apa pun dalam kebiasaan buang air besar atau sakit perut yang tidak kunjung hilang setelah kamu buang angin atau buang air besar dapat menandakan adanya masalah.

Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan kentut bau adalah obstruksi usus, penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn, kanker usus besar, penyakit celiac (reaksi kekebalan terhadap gluten), dan C. difficile (infeksi bakteri yang menyebabkan diare).

Baca juga: 6 Cara Menjaga Kesehatan Pencernaan yang Sebaiknya Kita Ikuti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber SHAPE
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com