“Pada orang-orang ini, laktosa melewati usus kecil tanpa diserap, berjalan ke hilir ke usus besar, di mana triliunan bakteri mengadakan pesta kecil,” kata Raymond.
Efeknya adalah bau gas, karena susu dan keju tertentu memiliki kandungan sulfur yang tinggi.
Orang juga bisa tidak toleran (dan mengeluarkan gas bau dari) gula lain, termasuk sukrosa (gula meja) dan fruktosa yakni, gula yang biasa ditemukan dalam buah segar, sirup jagung dan beberapa makanan olahan.
Baca juga: Ayo Jauhi Gula di Masa Pandemi Virus Corona, Mengapa?
4. Raffinose
Kacang, buncis. Mereka kaya akan protein, antioksidan, vitamin, dan mineral. Tapi, jenis makanan ini akan membuatmu sering melepaskan gas.
Kacang mengandung oligosakarida keluarga raffinose (RFOs), kelompok gula yang sebagian bertanggung jawab atas kembung dan gas setelah kita mengasupnya.
Begitu juga dengan lentil, polong-polongan, dan sayuran tertentu. Saluran pencernaan manusia kekurangan enzim penting yang dibutuhkan untuk memecah dan mencerna gula jenis ini.
Satu studi menemukan bahwa merendam kacang kering dalam air membantu menghilangkan RFO tanpa mengurangi nilai gizi kacang. Mengonsumsi suplemen pencernaan berbasis enzim juga dapat membantu meringankan gejala.
5. Alkohol gula
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.