KOMPAS.com - Cerutu adalah gulungan tembakau yang juga dibungkus dengan daun tembakau. Hal ini berbeda dengan rokok biasa, yaitu tembakau yang sudah dirajang lalu dibungkus dengan kertas.
Cerutu umumnya berukuran lebih tebal dari rokok biasa. Aromanya pun berbeda. Banyak orang mengatakan bahwa menghisap cerutu lebih tidak berisiko terhadap kesehatan daripada rokok biasa karena cara menikmatinya. Benarkah?
Cerutu vs rokok biasa
Berikut adalah beberapa faktor berbedaan rokok cerutu dengan rokok biasa:
Beragam kanker
Cerutu mengandung tembakau, nikotin, tar, dan racun-racun penyebab kanker lain sama seperti rokok biasa. Bahkan, dengan konsentrasi lebih tinggi.
Penggunaan cerutu telah dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker, mulai dari kanker paru-paru, kanker laring, kanker esofagus, maupun kanker mulut.
Orang yang menghisap cerutu bahkan disebut 4-10 kali lebih berisiko meninggal akibat kanker-kanker tersebut daripada non-perokok.
Selain itu, penggunaan cerutu juga meningkatkan potensi terjadinya kanker-kanker lain, seperti kanker usus, kanker ginjal, hingga kanker hati.
Baca juga: Tak Merokok Tetap Berisiko Terkena Kanker Paru, Kok Bisa?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.