2. "Low key" adalah kunci
Maksudnya, saat ini banyak orang cenderung lebih memerhatikan gaya, tak melulu harus menggunakan brand mahal.
"Bisa dibilang, orang styling enggak usah kelihatan brand-nya apa, anak-anak sekarang yang penting gaya dapet," kata Jejouw.
3. Recycle fashion
Thrifting atau istilah yang digunakan untuk aktivitas berburu barang seken kini juga semakin banyak diminati.
Jejouw menambahkan, situasi ini jauh berubah dengan kondisi beberapa tahun ke belakang di mana masih banyak orang memandang buruk barang-baran seken.
Baca juga: Tips Berburu Baju Vintage Berkualitas
4. Back to 80s & 90s
Banyak pencinta streetwear sudah tidak lagi terpaku hanya pada warna-warna gelap seperti hitam saja, tetapi sudah mulai berani bermain warna.
Karakteristik busana seperti jeans longgar atau busana color blocking kembali tren dalam beberapa waktu terakhir.
Tren ini kembali ke karakteristik busana seperti era 80-90an.
5. Luxury brand mengikuti
Kembali ke era 80-90an bukan berarti hanya bisa bermain dengan barang-barang seken. Tren ini sudah dibaca oleh brand-brand mewah. Mereka pun mulai merilis item mode yang relevan, termasuk melalui kolaborasi.
"Seperti Air Jordan 1 X Dior, Louis Vuitton X Supreme. Jadi brand luxury enggak mau kalah, mau main juga di streetwear maka kolaborasi menjadi penting," papar Jejouw.
Baca juga: Air Jordan 1 x Dior Sukses Menjangkau Generasi Muda, Apa Sebabnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.